REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Google meluncurkan dukungan terjemahan di aplikasi seluler Gmail untuk Android dan iOS. Integrasi Google Translate dalam aplikasi Gmail resmi menambahkan fitur yang banyak diminta, yang telah tersedia di desktop selama bertahun-tahun.
Dilansir dari Ghacks, Rabu (16/8/2023), pengguna email terkadang menerima pesan email yang ditulis dalam bahasa yang tidak dapat mereka pahami. Meskipun hal itu sering kali merupakan tanda spam atau niat jahat, mungkin tidak selalu demikian. Mungkin Anda memesan sesuatu dari toko di luar negeri atau menerima permintaan dari seseorang di negara lain.
Hingga saat ini, pengguna Gmail di seluler dapat menggunakan salin dan tempel (copy and paste) untuk menerjemahkan konten email di aplikasi lain atau menggunakan layanan terjemahan di web. Perubahan tersebut menambahkan banner ke email Gmail yang tidak menggunakan bahasa sistem.
Yang diperlukan hanyalah memilih tombol “translate to” di banner untuk menerjemahkannya ke bahasa yang dipilih. Implementasi Google Translate di aplikasi Gmail mendukung fungsi terjemahan otomatis untuk bahasa tertentu dan juga memilih bahasa keluaran yang berbeda untuk tugas terjemahan.
Saat terjemahan otomatis dipilih, email dengan bahasa yang dipilih akan segera diterjemahkan dan tanpa memerlukan tindakan pengguna. Pengguna Gmail juga dapat menutup banner untuk mengosongkan ruang di layar untuk pesan sebenarnya.
Mereka mungkin juga menginstruksikan Gmail untuk tidak pernah menerjemahkan bahasa tertentu, sehingga spanduk tidak ditampilkan saat email yang ditulis dalam bahasa tersebut tiba di kotak masuk.
Pengguna Gmail juga memiliki opsi untuk menerjemahkan email secara manual, jika diperlukan, menurut pengumuman Google. Pilihan ini tersedia di menu tiga titik di aplikasi Gmail.
Google telah memulai peluncuran fitur di Android pada 8 Agustus 2023. Peluncuran fungsi Google Translate asli di iOS dimulai pada 21 Agustus 2023.
Google mencatat bahwa peluncuran dapat memakan waktu hingga 15 hari untuk menyelesaikan kedua sistem operasi tersebut. Raksasa teknologi itu mencatat bahwa tidak ada kontrol admin untuk fitur tersebut.
Ikuti Whatsapp Channel Republika