Selasa 15 Aug 2023 17:19 WIB

Saudi Rilis Foto Peresmian Gedung Konsulat Jenderal di Yerusalem Timur tahun 1947

Arab Saudi terbitkan foto peresmian konjen Saudi di Yerusalem Timur pada 1947

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Duta Besar (Dubes) Arab Saudi untuk Palestina dan Yordania Nayef al-Sudairi telah menerbitkan foto peresmian konsulat jenderal Saudi di Yerusalem Timur pada 1947.
Foto: Middle East Monitor
Duta Besar (Dubes) Arab Saudi untuk Palestina dan Yordania Nayef al-Sudairi telah menerbitkan foto peresmian konsulat jenderal Saudi di Yerusalem Timur pada 1947.

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH – Duta Besar (Dubes) Arab Saudi untuk Palestina dan Yordania Nayef al-Sudairi telah menerbitkan foto peresmian konsulat jenderal Saudi di Yerusalem Timur pada 1947. Foto itu diunggah saat Israel menolak memberi ruang pada Saudi untuk membuka gedung konsulat jenderal di Yerusalem pasca penunjukan al-Sudairi sebagai dubes non-residen untuk Palestina.

“Di bawah arahan almarhum Yang Mulia Raja Abdulaziz Bin Abdul-Rahman pada tahun 1947, Paman Abdulaziz Bin Ahmed Al-Sudairi mensponsori pembukaan Konsulat Jenderal Saudi di Yerusalem, lingkungan Sheikh Jarrah,” tulis al-Sudairi lewat akun X (Twitter) resminya saat mengunggah foto peresmian Konsulat Jenderal Saudi di Yerusalem tahun 1947, dikutip Middle East Monitor, Selasa (15/8/2023).

Baca Juga

Di foto yang diunggah al-Sudairi tampak sejumlah diplomat Saudi serta tanda bertuliskan "Konsulat Jenderal" dalam bahasa Arab dan Inggris bersama dengan lambang Kerajaan Arab Saudi di pintu masuk gedung. Saudi telah menunjuk al-Sudairi sebagai dubes non-residen untuk Palestina akhir pekan lalu. Selain dubes, al-Sudairi akan turut mengisi posisi sebagai konsul jenderal di Yerusalem.

“Penunjukan ini dilakukan untuk memberikan hubungan resmi dengan Palestina di semua bidang, baik politik, ekonomi atau sosial, dan kami menantikan masa depan yang menjanjikan untuk hubungan ini,” kata al-Sudairi kepada awak media sesaat setelah penunjukannya diumumkan.

Al-Sudairi telah menyerahkan mandatnya kepada Majdi al-Khailidi, penasihat presiden Palestina untuk urusan diplomatik. Prosesi penyerahan mandat berlangsung di Kedutaan Besar Palestina di Amman, Yordania.

Pemerintah Israel segera mengkritik keputusan Saudi menunjuk dubes non-residen untuk Palestina. Tel Aviv pun memberi izin pada Saudi mendirikan gedung konsulat di Yerusalem. “Ini bisa jadi delegasi yang akan bertemu dengan perwakilan di Otoritas Palestina. Apakah akan ada pejabat yang duduk secara fisik di Yerusalem? Ini tidak akan kami izinkan,” kata Menteri Luar Negeri Israel Eli Cohen dalam sebuah wawancara dengan stasiun radio Tel Aviv 103 FM, Ahad (13/8/2023) lalu.

Saudi tidak memberi tanggapan resmi atas komentar Cohen. Sejumlah konsulat jenderal yang diakreditasi oleh Otoritas Palestina berlokasi di Yerusalem Timur termasuk dari Turki, Prancis, Yunani, Swedia, Tahta Suci, Italia, Spanyol, dan Belgia.

Israel diketahui mengklaim Yerusalem sebagai ibu kotanya. Amerika Serikat (AS) menjadi negara pertama di dunia yang mengakui klaim tersebut pada Desember 2017. Pada Mei 2018, AS pun memindahkan kedutaan besarnya untuk Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem. Langkah Washington kemudian diikuti oleh Guatemala, Honduras, dan Kosovo.

Palestina, yang tengah berusaha memerdekakan diri dari belenggu pendudukan Israel, juga menghendaki Yerusalem Timur menjadi ibu kota masa depannya. Mayoritas negara di PBB menyatakan bahwa status akhir Yerusalem harus dinegosiasikan antara Israel dan Palestina. Yerusalem diduduki Israel pasca berakhirnya Perang Arab-Israel pada 1967.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement