REPUBLIKA.CO.ID, JOHANNESBURG – Menteri Luar Negeri Afrika Selatan (Afsel) Naledi Pandor mengatakan, delapan negara Arab telah secara resmi mengajukan permohonan keanggotaan ke koalisi BRICS yang beranggotakan Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afsel. Pandor menyebut, saat ini sudah terdapat 23 negara yang sudah resmi mendaftar untuk bergabung dengan BRICS.
Pandor mengatakan, para pemimpin BRICS akan membahas tentang ekspansi koalisi tersebut ketika menggelar KTT di Johannesburg pada 22-24 Agustus 2023 mendatang. Permohonan keanggotaan yang sudah resmi diajukan oleh sejumlah negara bakal turut didiskusikan.
“Afsel, sebagai ketua BRICS, akan mengadakan pembicaraan di KTT tentang model perluasan, prinsip, dan standarnya. Kami secara bertahap bergerak menuju konsensus tentang masalah perluasan BRICS, dan kami beraharap dapat mencapainya di KTT,” kata Pandor, dikutip laman Middle East Monitor, Selasa (15/8/2023).
Pandor tak mengungkap nama delapan negara Arab yang diklaimnya sudah mengajukan permohonan resmi untuk menjadi anggota BRICS. Namun kabar tersiar bahwa delapan negara itu adalah Aljazair, Bahrain, Mesir, Kuwait, Maroko, Palestina, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab (UEA). Dari kedelapan negara tersebut, hanya Aljazair yang telah secara terbuka mengumumkan langkahnya mengajukan permohonan keanggotaan BRICS.
Pada 21 Juli 2023 lalu, Presiden Aljazair Abdelmadjid Tebboune mengatakan bahwa negaranya sudah mengajukan permohonan keanggotaan BRICS. “Kami secara resmi melamar untuk bergabung dengan grup BRICS, kami mengirim surat yang meminta untuk menjadi anggota pemegang saham di bank (BRICS Development Bank). Kontribusi pertama Aljazair di bank yaitu 1,5 miliar dolar AS,” ucapnya.
Selain Aljazair, negara lain yang sudah mengumumkan mengajukan permohonan keanggotaan ke BRICS adalah Bangladesh, Ethiopia, dan Belarusia. Setidaknya terdapat 30 negara yang dikabarkan berminat bergabung dengan BRICS. Indonesia termasuk di antara negara tersebut.
Kemungkinan Indonesia bergabung dengan BRICS...