REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Bayi kembar siam yang menjalani operasi pemisahan di RSUD Syaiful Anwar (RSSA) Kota Malang telah mengalami perkembangan baik sejak akhir pekan lalu. Bayi bernama Aisyah dan Aliyah itu sebelumnya sempat memiliki organ hati atau liver yang menyatu.
Salah satu dokter dari tim kembar siam RSSA, Wiwijaya menyatakan, liver kedua bayi berusia 10 bulan tersebut memang sempat menyatu. Namun berkat upaya tim dokter secara maksimal, kedua hati bayi tersebut dapat dipisahkan.
Ia tidak menampik semula ada peningkatan fungsi liver seusai menjalani operasi. "Tetapi berjalannya waktu dengan fase pemulihan, fungsinya berangsur-angsur membaik," kata dokter spesialis anestesi saat ditemui wartawan di Gedung RSSA, Kota Malang, Selasa (15/8/2023).
Adapun mengenai penanganannya, Wiwijaya mengatakan, fungsi hati sebenarnya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Hal-hal yang dimaksud meliputi kecukupan nutrisi, cairan dan oksigen. Jika semuanya dalam keadaan bagus, masak proses pemulihannya dapat berjalan baik pula.
Hal yang tak kalah penting adalah menghindari infeksi pada liver. Untuk mencegah hal tersebut, maka semua ahli kesehatan perlu dilibatkan dan melakukan kerja sama dengan baik. "Dan bersyukur sampai hari ini kondisinya membaik. Mudah-mudahan ini berjalan baik, pasca pemulihannya berjalan cepat," kata dia menambahkan.
Sebelumnya, Tim dokter Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang berhasil memisahkan bayi kembar siam berjenis kelamin perempuan berusia 10 bulan bernama Aisyah dan Aliyah pada akhir pekan lalu. Bayi kembar siam dari pasangan asal Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur tersebut lahir 15 September 2022 di RSUD Saiful Anwar Kota Malang.
Dari hasil analisa tim dokter, bayi kembar siam itu mengalami kondisi perut yang menempel dengan istilah omphalofagus. Selain itu, organ dalam liver atau hati menempel, serta penyatuan pada tulang dada bayi.