REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bluebird Tbk punya upaya untuk ikut menjaga lingkungan.
Chief Marketing Officer PT Bluebird Tbk Mediko Azwar di Jakarta, Selasa (15/8/2023), mengatakan, salah satu upaya itu dimulai dengan membiasakan pengemudi menggunakan botol minum isi ulang. Bluebird menyediakan alat isi ulang air khusus yang disediakan di kantor dan garasi kendaraan milik Bluebird.
Alat isi ulang air tersebut, kata dia, memiliki fitur yang dapat mencatat jumlah air yang dikeluarkan, serta dapat memproyeksikan jumlah botol plastik yang dikurangi penggunaannya.
"Selain itu, kami juga telah membiasakan budaya daur ulang sampah di tiap-tiap garasi yang dimiliki sehingga dapat bernilai rupiah, serta dapat dimanfaatkan oleh para karyawan," kata Mediko.
Hal tersebut selaras dengan program pemerintah dalam menggalakkan pengelolaan sampah menuju ekonomi sirkular agar bisa mengurangi jumlah sampah.
Sebelumnya, Asisten Deputi (Asdep) Pengelolaan Sampah dan Limbah Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Rofi Alhanif Kamis (6/7) menyatakan, Pemerintah memiliki target 70 persen sampah bisa tertangani dan semaksimal mungkin mengurangi sampah dari sumbernya sebesar 30 persen pada 2025.
Pemanfaatan sampah dalam ekonomi sirkular bisa menghasilkan peningkatan PDB sebesar Rp 593 triliun sampai Rp 638 triliun 2030. Selain itu, manfaat bagi lingkungan juga bisa mengurangi limbah sebesar 18 sampai 52 persen dan mengurangi emisi karbon dioksida sebesar 126 juta ton 2030.