Selasa 15 Aug 2023 21:12 WIB

Surat Utsman Bin Affan kepada Para Pemimpin Ketika Dana di Baitul Mal Melimpah

Utsman bin Affan adalah sosok khalifah yang berintegritas.

Rep: Mabruroh/ Red: Nashih Nashrullah
(ilustrasi) utsman bin affan. Utsman bin Affan adalah sosok khalifah yang berintegritas
Foto: tangkapan layar wikipedia
(ilustrasi) utsman bin affan. Utsman bin Affan adalah sosok khalifah yang berintegritas

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA – Utsman bin Affan adalah sosok khalifah, pengganti Rasulullah SAW (Khulafaurrasyidun) yang mempunyai banyak prestasi. Utsman bin Affan menjabat sebagai khalifah sejak 23-35 H/644-656 M.

Utsman menjadi khalifah terlama dalam catatan sejarah Khulafaur Rasyidin, yaitu memimpin selama 12 tahun. Di masa kepemimpinannya, Utsman banyak sekali menorehkan prestasi gemilang, seperti pembukuan Alquran, perluasan wilayah kekuasaan Islam, hingga pengukuhan angkatan laut pertama pasukan Muslim.

Baca Juga

Dikutip dari buku Utsman bin Affan karya Abdul Syukur Al Azizi, disebutkan bahwa ketika itu wilayah kekuasaan Islam telah menjangkau perbatasan Aljazair, Bargah, Tripoli, Tunisia, hingga Maroko. Di sebelah utara meliputi Aleppo dan sebagian Asia Kecil. Di timur laut sampai Transoxiana dan seluruh Persia, Balucistan (Pakistan sekarang), serta Kabul (Afghanistan), dan Ghaznah di Turkistan.

Menurut Ibnu Katsir, dikutip dari buku Utsman bin Affan karya Khalid Muhammad Khalid, sejak Utsman dibaiat sebagai khalifah, dia memulai pemerintahannya dengan mengirimkan surat kepada semua gubernur wilayah, panglima perang, imam shalat, dan bendahara Baitul Mal. 

Melalui surat itu, sang Khalifah mengingatkan mereka agar tetap dalam kebaikan dan mencegah kemungkaran, mendorong untuk senantiasa menaati Allah dan Rasul-Nya, serta menegaskan agar mereka istiqamah dalam mengikuti sunnah dan menjauhi bidah.

Utsman melihat pundi-pundi Baitul Mal telah dipenuhi harta yang berlimpah. Oleh karena itu, dia meningkatkan besaran santunan bagi masyarakat. 

Pun menyediakan makanan secara rutin di masjid-masjid yang diperuntukkan bagi mereka yang melakukan itikaf dan para musafir yang singgah di masjid-masjid tersebut.

Hanya saja, belum sempat Utsman melaksanakan kebijakannya, tiba-tiba meletus pemberontakan bersenjata dari berbagai tempat sehingga mengganggu dan mengancam stabilitas kehidupan negara. Romawi mengingkari perjanjian dengan Islam yang mereka sepakati sebelumnya, pun dengan beberapa wilayah di Persia.

Baca juga: Ketika Berada di Bumi, Apakah Hawa Sudah Berhijab? Ini Penjelasan Pakar

Fenomena pembangkangan ini sudah diawali sejak terbunuhnya Khalifah Umar bin Khattab. Tragedi memilukan itu menjadi kesempatan bagi kebangkitan gerakan-gerakan pembangkangan mereka.

Maka, meletuslah pemberontakan di Azerbaijan dan Armenia, disusul bangsa Romawi yang melakukan serangan terhadap Iskandariah dan Palestina dengan kekuatan angkatan laut mereka. Semakin lama api pemberontakan semakin bergejolak membakar negeri-negeri yang letaknya jauh dari pusat pemerintahan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement