Rabu 16 Aug 2023 05:12 WIB

Kerugian Kebakaran Kapal di Tegal Diperkirakan Capai Rp 150 Miliar

Puluhan kapal yang terbakar itu dimiliki oleh 26 pengusaha.

Warga menyaksikan kapal nelayan yang masih terbakar di Pelabuhan Jongor, Tegal, Jawa Tengah, Selasa (15/8/2023). Polairud Polda Jawa Tengah memperkirakan kerugian kebakaran 52 kapal nelayan berkisar Rp150 miliar dan hingga saat ini api masih belum padam dan asap hitam tebal menyelimuti kawasan itu.
Foto: Antara/Oky Lukmansyah
Warga menyaksikan kapal nelayan yang masih terbakar di Pelabuhan Jongor, Tegal, Jawa Tengah, Selasa (15/8/2023). Polairud Polda Jawa Tengah memperkirakan kerugian kebakaran 52 kapal nelayan berkisar Rp150 miliar dan hingga saat ini api masih belum padam dan asap hitam tebal menyelimuti kawasan itu.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG - Direktur Kepolisian Air dan Udara Polda Jawa Tengah Komisaris Besar Polisi Hariadi memperkirakan nilai kerugian akibat kebakaran puluhan kapal di Pelabuhan Jongor, Kota Tegal, Senin (14/8), mencapai Rp 150 miliar.

"Taksiran awal kalau per kapal harganya Rp 3 miliar, bisa mencapai Rp 150 miliar," kata Hariadi saat mengecek lokasi kebakaran kapal di Pelabuhan Jongor, Kota Tegal.

Sebanyak 52 kapal yang bersandar di Pelabuhan Jongor ludes terbakar pada Senin (14/8/2023) malam. Puluhan kapal yang terbakar itu dimiliki oleh 26 pengusaha.

Menurut Hariadi, evaluasi akan dilakukan menyusul kejadian kebakaran kapal yang sudah ketiga kalinya di pelabuhan tersebut.

Ia menjelaskan koordinasi dilakukan dengan pemangku kepentingan terkait agar kegiatan bongkar muat di Pelabuhan Jongor dapat segera normal usai peristiwa kebakaran tersebut.

Mengenai penyebab kebakaran, Hariadi menyebut hal tersebut masih dalam penyelidikan tim Laboratorium Forensik Polda Jateng.

Kebakaran puluhan kapal itu diduga berawal dari KM Kurnia Jaya yang sedang bersandar. Angin kencang mengakibatkan api dengan cepat merembet ke kapal lain.

Selain itu, posisi kapal yang saling berhimpitan mengakibatkan kebakaran terdampak pada banyak kapal.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement