REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Sukabumi mewaspadai potensi terjadinya kebakaran akibat kekeringan. Sebab bahan-bahan yang mengering bisa dengan mudah tersulut percikan api.
"Masyarakat diimbau agar meningkatkan upaya kesiapsiagaanya akan potensi kebakaran," ujar Ketua Bidang Humas PMI Kota Sukabumi, Isra Yanuar Giu, Selasa (15/8/2023). Hal ini karena memasuki kemarau panjang dampak fenomena EL Nino menyebabkan perubaham iklim dan cuaca ekstrem.
Kondisi tersebut ditandai saat ini dengan peningkatan suhu, kemarau yang lebih panjang serta potensi penurunan pasokan air. Sehingga kewaspadaan menghadapi potensi terjadinya kebakaran harus ditingkatkan.
Isra mengatakan, kejadian kebakaran misalnya terjadi di Jalan Selakaso RT 01 RW 07 Kelurahan/Kecamatan Lembursitu Kota Sukabumi beberapa waktu lalu. Menyikapi hal itu PMI Kota Sukabumi dan BPBD Kota Sukabumi mendistribusikan bantuan kedaruratan berupa terpal dan Family Kit yang langsung diterima oleh keluarga penyintas kebakaran.
Bantuan kata Isra, diserahkan oleh Perwakilan Kecamatan Lembursitu, pengurus PMI Kota Sukabumi, BPBD Kota Sukabumi. Upaya tersebut disalurkan untuk memenuhi kebutuhan kondisi darurat, mengingat kondisi rumahnya hangus terbakar dan sangat mengkhawatirkan.
Sebelumnya, peristiwa kebakaran permukiman mendominasi bencana di Kota Sukabumi dalam kurun waktu Juni dan Juli 2023. Kondisi ini dikarenakan pada musim kemarau potensi kebakaran meningkat dibandingkan sebelumnya.
"Kejadian kebakaran dalam kurun waktu dua bulan terakhir menjadi yang tertinggi kasusnya," ujar Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi Zulkarnain Barhami. Pada bulan Juli 2023 tercatat 8 kasus kejadian bencana.
Kebakaran kata Zulkarnain, menjadi bencana yang mendominasi yakni enam kali kejadian pada bulan tersebut. Hal ini dipengaruhi anomali cuaca yang memasuki puncak musim kemarau.