REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memainkan peranan yang besar dalam perekonomian Indonesia. Sebanyak 64,5 persen pelaku UMKM di Indonesia atau sekitar 37 juta UMKM adalah perempuan. Sayangnya dalam praktiknya, pelaku UMKM perempuan menghadapi banyak kendala, termasuk dalam mengelola bisnisnya.
Di sisi lain, minimnya inovasi menjadi salah satu penyebab UMKM berhenti di tengah jalan. Frisian Flag Indonesia (FFI) pun pada tahun ini melanjutkan program Kedai Kreatif Susu Kental Manis Frisian Flag bertema 'Kekuatan untuk Menang' bagi UMKM Indonesia. FFI menggandeng Komunitas Ibu Profesional.
Corporate Affairs Director PT FFI, Andrew F Saputro mengatakan, perseroan yang sudah hadir di Indonesia selama lebih satu abad ingin melakukan penguatan UMKM, khususnya yang digerakkan perempuan. Hal itu agar mereka tumbuh dan berkembang, menjadi usaha yang menguntungkan dan meningkatkan perekonomian keluarga.
"Kami senang sekali melihat antusias para pelaku UMKM perempuan dalam program ini tahun lalu, sehingga tahun ini kami memperbanyak jumlah peserta dan memperluas cakupan area agar lebih banyak ibu yang memiliki 'kekuatan untuk menang' dengan menjadi lebih kreatif dan inovatif dalam bisnis kuliner," ucap Andrew dalam siaran pers di Jakarta, Rabu (16/8/2023).
Program bagi UMKM Indonesia tersebut adalah salah bentuk komitmen FFI dan komunitas Ibu Profesional untuk mewadahi dan memfasilitasi ibu-ibu pelaku UMKM untuk meningkatkan kapasitas diri dan bisnisnya. Menurut Andrew, program tersebut akan menjangkau 650 pelaku UMKM anggota program Dapur Ibu Bersama yang diinisiasi oleh Komunitas Ibu Profesional.
Mereka akan mendapatkan pelatihan umum berupa strategi pemasaran, keamanan pangan, dan kreasi resep. "Selanjutnya ratusan pelaku UMKM ini akan mendapatkan pelatihan mendalam secara berseri dengan topik seperti, strategi pemasaran, keamanan pangan, ragam kreasi menu dan food photography, serta penggunaan platform online untuk maksimalkan pemasaran produk," ujarnya.
Founder Ibu Profesional Septi Peni Wulandani, menyambut positif kelanjutan kerja sama dengan FFI. "Tahun lalu antusias ibu-ibu sangat besar dan dan mendapat apresiasi yang sangat positif serta sejalan dengan visi kami untuk memberikan kesempatan kepada seluruh perempuan Indonesia menjadi perempuan yang berdaya dan mandiri secara finansial, serta menggerakkan perekonomian," kata Septi.
Ketua Tim Standardisasi dan Pengkajian Bahan Tambahan Pangan, Bahan Penolong, Kemasan, Cemaran, dan Cara Ritel Pangan yang Baik BPOM, Deksa Presiana menyampaikan harapannya bahwa kerja sama antara pemerintah dan pelaku usaha akan terus berlanjut demi kemajuan UMKM, khususnya di sektor pangan. Hal itu karena bisa memberikan dampak positif bagi pertumbuhan UMKM di Indonesia.