REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Polres Bogor sudah mendatangi Rumah Sakit (RS) Sentosa untuk mengumpulkan informasi terkait kasus bayi yang diduga tertukar. Polres Bogor juga akan meminta keterangan para perawat, bidan, ataupun dokter yang bertugas saat kejadian bayi diduga tertukar pada Juli 2022.
Pemeriksaan itu rencananya dilakukan pada Rabu (16/8/2023) ini. Kepala Polres (Kapolres) Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro mengatakan, polisi akan menelusuri kejadian saat ibu bernama Siti Mauliah (37 tahun) dan pasien lainnya melahirkan pada kurun waktu 18 Juli-19 Juli 2022 dan kejadian di mana diduga bayi tertukar.
“Jadi, kita akan coba cari dari hulu ke hilir saat itu siapa saja yang melahirkan di situ, sehingga kita mencari data perkiraan siapa-siapa yang saat itu kelahirannya bertepatan dengan anaknya Ibu Siti,” kata Kapolres, Selasa (15/8/2023).
Juru Bicara RS Sentosa Bogor, Gregg Djako, mengatakan, pihak rumah sakit sudah menerima surat undangan permintaan keterangan dari Polres Bogor. Ia mengaku akan turut mendampingi para perawat atau bidan yang akan dimintai keterangan.
“Akan dilakukan permintaan keterangan terhadap para perawat dan bidan dari rumah sakit dan Rabu (16/8/2023) bidan dan perawat bersedia hadir di Polres Bogor,” kata Gregg, Selasa (15/8/2023).
Tes DNA
Ibu yang melapor ke Polres Bogor, Siti Mauliah, sebelumnya mengaku melahirkan bayi laki-laki pada 18 Juli 2022 di RS Sentosa Bogor. Pada 21 Juli 2022, ia pulang dari rumah sakit itu, namun merasa ada kejanggalan ketika melihat bayi yang digendongnya, mulai dari fisik hingga warna pakaiannya.
Beberapa bulan kemudian, Siti melakukan tes DNA di rumah sakit yang sama pada Mei 2023. Hasil tes DNA menunjukkan bayi yang selama ini dirawatnya bukanlah anak kandungnya. “Hasilnya negatif, bukan anak saya,” ujar Siti.
Sementara satu pasien lainnya, yang diduga bayinya tertukar, dikabarkan belum mau melaksanakan tes DNA. Kapolres mengatakan, polisi sudah mendapatkan alamat rumah pasien tersebut dan mendatanginya.
Menurut dia, Polres Bogor akan memfasilitasi pasien tersebut melakukan tes DNA jika sudah berkenan. “Insyaallah, dalam waktu dekat akan kita fasilitasi. Jadi, mungkin ketika Ibu (pasien tersebut) sudah berkenan, ya kita akan fasilitasi,” ujar Kapolres.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Bogor AKP Yohannes Redhoi Sigiro sebelumnya mengatakan, pihaknya sudah mendapat keterangan dari Siti Mauliah terkait dugaan bayi tertukar. Menurut dia, pihaknya masih akan mengumpulkan keterangan dari pihak-pihak yang diduga terkait di RS Sentosa.
“Kita menguraikan dulu peristiwanya, jelas dulu, siapa saja yang ada di sana, bagaimana proses persalinannya, siapa yang bertugas, semuanya kita uraikan dulu. Setelah peristiwanya jelas, baru kita jelas siapa yang dites DNA,” kata Yohannes.