Rabu 16 Aug 2023 12:18 WIB

KST Papua Bakar Rumah Warga dan Serang Yonif Raider 300/BJW

Aksi penembakan dan pembakaran yang dilakukan KST Papua merugikan warga setempat.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Erik Purnama Putra
Pasukan kelompok separatis teroris (KST) Papua yang menamakan dirinya Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM).
Foto: Istimewa
Pasukan kelompok separatis teroris (KST) Papua yang menamakan dirinya Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM).

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Kelompok separatis teroris (KST) Papua kembali melakukan penyerangan di sejumlah wilayah di Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah pada Selasa (15/8/2023). Polda Papua melaporkan, satu bangunan rumah warga dan menara telekomunikasi yang berada Distrik Ilaga dibakar oleh anggota KST.

Pada hari yang sama, kelompok bersenjata itu juga menyerang Pos Keamanan Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 300/Braja Wijaya (BJW) di Distrik Gome. Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Prabowo mengabarkan, tak ada korban jiwa dalam rentetan serangan tersebut.

Baca Juga

Namun kepolisian memastikan aksi sepihak yang dilakukan oleh KST Papua merugikan publik dan masyarakat setempat. "Aparat gabungan (Polri dan TNI) terus melakukan langkah-langkah tegas untuk meredam situasi untuk memastikan keamanan, dan stabilitas di wilayah-wilayah tersebut," kata Benny dalam siaran pers di Jayapura, Rabu (16/8/2023).

Benny menyampaikan, rentetan serangan oleh KST dilakukan terpisah, serta berbeda waktu dan tempat. Peristiwa pertama, terkait dengan serangan di Pos Keamanan Yonif Raider 300/BJW di Distrik Gome. Serangan dengan senjata api itu terjadi sekira pukul 09.45 WIT.

Penyerangan tersebut, kata Benny, terjadi saat Dansatgas Pamtas Yonif Raider 300/BJW bersama personelnya menghadiri hajatan bakar batu warga di Distrik Gome. "Pada saat acara bakar batu tersebut, terjadi penyerangan yang dilakukan KKB, berupa penembakan ke arah acara warga (bakar batu) tersebut," ucapnya.

Pasukan Yonif Raider dan personel kepolisian yang ada di lokasi bakar batu pun merespons penembakan tersebut, dengan memberikan tembakan balasan ke arah sumber suara peluru. "Dan aparat gabungan mengamati sejumlah anggota KKB lari menyelamatkan diri," kata Benny.

Aparat gabungan juga melakukan identifikasi menggunakan pesawat nirawak (drone) untuk mengejar para anggota KST. Benny melanjutkan, diketahui otak penyerangan ke acara bakar batu tersebut, dilakukan oleh pemimpin KKB Puncak Numbuk Telenggen. Dari identifikasi tersebut, aparat TNI dan Polri menemukan lokasi yang dijadikan markas sementara KST Numbuk Telenggen.

Benny menyebut, pengejaran yang dilakukan personel gabungan mampu menetralisasi markas sementara. Di lokasi, aparat juga menemukan sejumlah barang bukti persenjataan tajam, dan sarana telekomunikasi, serta kamera, juga teropong. Namun personel gabungan, tak berhasil melakukan penangkapan satupun anggota KST.

Pembakaran rumah dan menara...

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement