REPUBLIKA.CO.ID, ASUNCIÓN -- Presiden Paraguay Santiago Pena menegaskan hubungan diplomatik yang erat dengan Taiwan. Dia menyebut Taiwan bukan hanya negara sekutu, tapi juga saudara.
Pena dilantik sebagai presiden Paraguay pada Selasa (15/8/2023). Pena mengambil sumpah presiden di luar istana pemerintah di Ibu Kota Asunción dalam sebuah upacara yang dihadiri oleh beberapa pemimpin negara, termasuk Wakil Presiden Taiwan, William Lai.
Paraguay adalah satu-satunya negara di Amerika Selatan yang memiliki hubungan diplomatik dengan Taiwan. Taiwan kehilangan sekutu penting di Amerika Selatan awal tahun ini, ketika Honduras memutuskan hubungan diplomatik dengan Taiwan.
“Kami akan membangun aliansi dan kerja sama dengan visi geostrategis, mencari kesepakatan horizontal. Ini adalah contoh dari semangat persahabatan dan kerja sama Paraguay dengan negara-negara yang sangat kami sayangi dan ini kami rasakan tidak hanya sebagai sekutu, tetapi juga seperti saudara," ujar Pena.
Lai mengatakan, kunjungannya ke Paraguay bertujuan agar masyarakat internasional memahami bahwa Taiwan adalah negara yang teguh dalam demokrasi, hak asasi manusia dan kebebasannya. Taiwan juga secara aktif mengambil bagian dalam urusan internasional. Sebelum bertolak ke Paraguay, Lai mampir di New York terlebih dahulu. Dia juga berencana untuk mampir di San Francisco dalam perjalanan pulang ke Taiwan.
Duta Besar Taiwan untuk Paraguay, Jose Han mengunggah foto di media sosial yang menunjukkan Lai membuat chipa yaitu roti gulung rasa keju tradisional, dan minum tereré yang populer di negara Amerika Selatan.
“Dia (Lai) menyukai rasa tradisional Paraguay,” ujar Han.
Dalam kunjungan ke Taiwan pada Juli lalu, Pena mengatakan kepada Presiden Tsai Ing-wen bahwa negaranya akan berpihak kepada rakyat Taiwan. Pena yang merupakan seorang ekonom, dengan mudah memenangkan pemilihan awal tahun ini. Dia mempertahankan posisi Partai Colorado yang telah lama berkuasa selama lima tahun mendatang.
Dalam pidato pengukuhannya, Pena memuji mantan presiden Horacio Cartes (2013-2018). Pena mengatakan, Cartes telah membangun konsensus dan mengejar kesepakatan di atas perbedaan.
“Terima kasih telah bertahan, tanpa goyah, dalam membangun konsensus dan mengejar kesepakatan di atas perbedaan. Hari ini, giliran kami untuk membawa panggilan politik itu untuk melayani semua orang Paraguay," ujar Pena.
Cartes dituduh oleh Washington terlibat korupsi yang signifikan. Pemerintah AS menuduh Cartes menyuap pejabat pemerintah dan legislator, serta memiliki hubungan dengan orang-orang yang mengumpulkan uang untuk kelompok Hizbullah, yang dianggap Washington sebagai organisasi teroris.
Raja Spanyol Felipe VI menghadiri upacara pelantikan Pena. Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva, Presiden Argentina, Alberto Fernández, dan Presiden Chile, Gabriel Boric juga hadir dalam pelantikan tersebut.