REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama Bank Muamalat Indra Falatehan mengatakan akan terus menggenjot pembiayaan. Salah satu strategi yang akan dilakukan adalah dengan menaikkan status seluruh Kantor Kas (KK) menjadi Kantor Cabang Pembantu (KCP) sehingga penyaluran pembiayaan semakin maksimal.
“Mulai tahun ini, kami fokus pada segmen ritel, terutama konsumer yang merupakan kompetensi Bank Muamalat. Strategi ini didukung oleh enterprise banking yang akan berperan sebagai entry gate,” kata Indra, Rabu (16/8/2023).
Untuk memperkuat bisnis konsumer, Bank Muamalat menginisiasi Muamalat Associate Program (MAP) yang dikhususkan untuk segmentasi tersebut. Selain itu, bank yang beroperasi sejak tahun 1992 ini juga melakukan shifting dan reskilling karyawan kantor pusat Bank Muamalat menjadi Relationship Manager (RM) untuk melayani nasabah konsumer.
Saat ini, pionir bank syariah di Tanah Air ini memiliki 235 jaringan kantor dengan rincian 80 Kantor Cabang Utama (KCU), 128 Kantor Cabang Pembantu (KCP), dan 27 Kantor Kas (KK). Pembiayaan Bank Muamalat akan mengandalkan segmen ritel konsumer yang merupakan bagian dari strategi business refocussing perseroan.
Sebagai informasi, Bank Muamalat telah resmi ditunjuk oleh Kementerian Keuangan sebagai Bank Penyalur Gaji (BPG) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN). Penunjukan ini menjadi pintu masuk untuk melakukan penjajakan penawaran pembiayaan konsumer seperti multiguna atau KPR bagi ASN.
Pada semester I 2023, Bank Muamalat mencatatkan total aset sebesar Rp 63,9 triliun, atau tumbuh 6,7 persen secara year on year (yoy). Pencapaian ini merupakan yang terbesar sepanjang sejarah bank pertama murni syariah ini berdiri.
Untuk Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat sebesar Rp 47,6 triliun atau tumbuh sebesar 5,2 persen (yoy) dengan komposisi dana murah (Current Account & Saving Account/CASA) mencapai Rp 20,7 triliun. Untuk memacu pertumbuhan CASA, Bank Muamalat mengoptimalkan penggunaan aplikasi mobile banking Muamalat DIN.
Per 30 Juni 2023, laba sebelum pajak tercatat sebesar Rp 40,9 miliar, atau tumbuh 52,1 persen (yoy). Total modal Bank Muamalat tercatat sebesar Rp 7 triliun per 30 Juni 2023. Sementara rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) sebesar 31,28 persen per akhir Juni 2023, berada jauh di atas ambang batas ketentuan regulator.