REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Studi gabungan AWS dan Gallup yang dirilis tahun 2023, memperkirakan bahwa pada tahun 2030, tenaga kerja terampil digital di Indonesia dapat menambah 300 miliar dolar AS terhadap PDB. Namun sayangnya, 86 persen perusahaan di Indonesia kesulitan mempekerjakan karyawan dengan keterampilan digital.
CEO platform pembelajaran online Coursera, Jeff Maggioncalda, mengatakan bahwa keterampilan digital merupakan instrumen penting yang harus dikuasai di era sekarang. Apalagi dengan adanya kecerdasan buatan seperti ChatGPT, semakin banyak profesi yang berpotensi akan tergantikan oleh digital dan kecerdasan buatan.
“Jadi saya kira setiap orang perlu meningkatkan skill yang relevan dengan pekerjaan, digital dan bahasa, serta kecerdasan buatan. Walaupun Anda memiliki ijazah, tapi itu tidak cukup, Anda harus mengupgrade skill yang sesuai dengan keterampilan masa depan,” kata Jeff dalam konferensi pers di Pullman Jakarta, Rabu (16/8/2023).
Di Indonesia, Coursera telah menghadirkan konten pembelajaran berkualitas tinggi dari lebih dari 300 universitas terkemuka di dunia dan para ahli industri. Yang menarik, konten pembelajaran itu juga tersedia dalam bahasa Indonesia dan dilengkapi fitur-fitur berbasis kecerdasan buatan untuk membuat pembelajaran online menjadi lebih personal dan interaktif.
Jeff berharap, hal ini bisa menjembatani kesenjangan keterampilan digital di Indonesia serta mendukung perekonomian negara di mana pekerja terampil secara digital diproyeksikan akan menyumbangkan 300 miliar dolar As terhadap PDB pada tahun 2030.
“Ambisi Indonesia untuk memainkan peran global bergantung pada kemampuannya dalam mengembangkan tenaga kerja yang terampil,” kata dia.
Managing Director Asia Pasifik Coursera, Raghav Gupta, menegaskan bahwa teknologi yang sedang berkembang seperti AI generatif mengubah cara manusia belajar, mengajar, dan bahkan bekerja.
“Dengan lonjakan pekerjaan digital dan pekerjaan jarak jauh, kami sangat senang dapat memberdayakan pekerja di Indonesia dengan berbagi konten dan inovasi AI untuk membantu menjembatani kesenjangan antara desa-kota dan membangun tenaga kerja yang inklusif,” kata Raghav.
Menurut laporan Hasil Pembelajaran Coursera 2023, 80 persen pembelajar Coursera di Indonesia melaporkan adanya manfaat karier dan 98 persen melaporkan adanya manfaat pribadi. Dengan basis pembelajar yang berkembang pesat di Indonesia yang kini dapat dilayani dengan konten bahasa lokal, kata Raghav, Coursera juga memiliki posisi yang tepat untuk membekali generasi muda Indonesia dengan keterampilan masa depan.