REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Momentum puncak program Muharram Ceriakan Yatim 1445 H, NU Care-LAZISNU PBNU menggelar santunan bagi anak-anak yatim. Kegiatan yang digelar dan bekerja sama dengan Bank Syariah Indonesia (BSI) itu dilangsungkan di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, pada Selasa (15/8/2023).
Sekretaris LAZISNU PBNU H Moesava menjelaskan, santunan yatim tersebut merupakan penutup dari berbagai aktivitas yang dilaksanakan jaringan LAZISNU di berbagai daerah di Indonesia hingga cabang di luar negeri, dalam rangka menyemarakkan bulan Muharram 1445 H.
“Program di bulan Muharram ini kita tutup dengan santunan yatim di lingkungan wilayah DKI Jakarta yang berasal dari beberapa yayasan dan pesantren, dengan jumlah 100 anak yatim,” ujar Moesava dalam keterangan persnya.
Adapun anak-anak yatim yang mendapatkan santunan dari LAZISNU PBNU itu merupakan anak yatim yang berada di sekitar kantor NU Care-LAZISNU PBNU di Jalan Dempo, Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat. Kemudian anak yatim dari Pesantren Wahid Hasyim Ciganjur, Jakarta Selatan dan Yayasan Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Baiturrahim Cipinang, Jakarta Timur.
Sementara itu, Wakil Ketua LAZISNU PBNU Rina Saadah dalam sambutannya mengungkapkan bahwa LAZISNU selalu berupaya hadir di tengah masyarakat untuk menyebarkan kemaslahatan.
“Kemaslahatan tersebut antara lain lewat program lingkungan hidup yakni Pesantren Hijau, kemudian program pemberdayaan UMKM pada penyandang disabilitas, selanjutnya kegiatan rutin buka bersama di Masjid Luar Batang, dan kegiatan lainnya,” tutur Rina.
Pihaknya juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada para donatur dan mitra dalam hal ini Bank BSI yang telah bekerja sama dengan LAZISNU PBNU dalam menjalankan program-program untuk kemaslahatan umat.
Pada kesempatan tersebut, turut hadir Ketua PBNU KH Choirul Sholeh Rasyid. Kiai Choirul Sholeh mengapresiasi kinerja NU Care-LAZISNU PBNU yang selalu menyebarkan kebaikan.
“Senang sekali ada kegiatan di akhir Muharram ini, dan peran LAZISNU sangat membantu tugas Nahdlatul Ulama yang mana adalah mengayomi umat atau riayatul ummah. Yang sekarang dilakukan ini menyantuni anak yatim, yaitu bagian dari riayatul ummah,” jelasnya.
Kiai Choril Sholeh juga berharap LAZISNU turut hadir dalam keseharian anak-anak yatim untuk memberi dukungan bagi masa depan mereka.
Pada kegiatan tersebut, LAZISNU PBNU memberikan santunan berupa uang tunai dan perlengkapan sekolah. Moesava berharap, bantuan tersebut bisa memacu semangat anak-anak yatim untuk terus giat belajar.
“Kami memberikan bantuan yang dapat menunjang proses pembelajaran yang mereka lakukan berupa uang santunan, peralatan sekolah, mulai dari tas, paket buku, dan paket perlengkapan tulis-menulis. Harapannya anak-anak yatim ini menjadi lebih bersemangat dan bergairah dalam proses menuntut ilmu. Karena itulah yang akan bisa menjadi alat bagi mereka di kemudian hari untuk bisa hidup lebih baik,” ucap Moesava.
Salah seorang pendamping anak yatim dari Yayasan Tahfidzul Quran Baiturrahim Cipinang, H Khotibul Umam berharap kepada semua pihak untuk terus mendukung dan mendampingi para yatim agar mereka menjadi anak-anak yang saleh dan bisa mencapai cita-citanya.
“Saya berharap semoga anak-anak yatim ini bisa terus kita jaga. Jadinya mereka semangat belajar dalam menggapai cita-cita, jadi anak saleh dan salehah, dan bisa berprestasi. Mereka butuh support dan pendampingan dari kita semua agar tidak merasa sendiri,” ujar Khotibul Umam.
Kusniawati, pendamping anak yatim dari Kelurahan Pegangsaan, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, berharap kegiatan serupa dilaksanakan lagi di tahun depan dan pihaknya kembali mendapatkan manfaatnya.
“Terima kasih ya LAZISNU dan BSI, anak-anak yatim di daerah kami bisa dapat santunan. Semoga tahun depan kita bisa ikut lagi dan lebih banyak manfaatnya,” tuturnya.