REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Komunikasi Digital dari Universitas Indonesia (UI), Firman Kurniawan, mengatakan bahwa tokoh elite politik perlu berkontribusi dalam memberikan contoh kepada masyarakat untuk menjunjung budi pekerti luhur dan saling menghormati terlebih dalam menggunakan media sosial.
"Menurut saya justru para elite, para tokoh-tokoh politik, yang memberikan contoh kepada masyarakat menggunakan budi pekerti luhur dan menegakkan penghormatan kepada pihak lain," kata Firman pada Rabu (16/8/2023).
Menjelang Pemilihan Umum 2024, media sosial menjadi tempat di mana ujaran kebencian serta fitnah kerap terjadi. Menurut Firman, maraknya ujaran kebencian serta fitnah disebabkan oleh fasilitas internet yang memungkinkan penggunanya untuk berbuat sebebas mungkin tanpa memikirkan konsekuensinya.
"Karakter dari media sosial itu sendiri yang membebaskan orang untuk ngomong apa yang mereka ingin omongkan kemudian juga ada fasilitas untuk anonymous, tidak menunjukkan namanya, sehingga merasa tidak ada konsekuensinya dari ucapan mereka," kata Firman.