Kamis 17 Aug 2023 06:33 WIB

Kena Flu atau Covid-19 Varian Eris? Cara Simpel Ini Bisa Bantu Membedakannya

Gejala Covid-19 akibat varian Eris mirip dengan gejala flu.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Seorang perempuan berbaring di tempat tidur sambil mengelap hidungnya. Gejala Covid-19 akibat varian Eris mirip dengan gejala flu
Foto: www.freepik.com.
Seorang perempuan berbaring di tempat tidur sambil mengelap hidungnya. Gejala Covid-19 akibat varian Eris mirip dengan gejala flu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Varian Eris kini menjadi sorotan setelah menyebabkan peningkatan kasus Covid-19 di sejumlah negara. Meski gejala Covid-19 akibat varian Eris mirip dengan gejala flu, ada sebuah trik sederhana yang bisa membedakan keduanya.

Apoteker dari Chemist Click, Abbas Kanani, mengungkapkan bahwa kasus Covid-19 yang disebabkan oleh varian Eris memiliki beberapa gejala umum. Gejala tersebut adalah nyeri tenggorokan, hidung beringus, hidung tersumbat, bersin, batuk kering, sakit kepala, batuk berdahak, suara parau, nyeri otot, dan perubahan indera penciuman.

Baca Juga

"Gejala tradisional (Covid-19) seperti sesak napas, kehilangan indra penciuman, dan demam sudah lebih jarang ditemukan sekarang," kata Kanani, seperti dilansir Express pada Rabu (16/8/2023).

Di sisi lain, flu akibat infeksi virus influenza juga kerap memunculkan sejumlah keluhan. Gejala-gejala tersebut adalah demam tinggi dengan suhu 38 derajat Celsius atau lebih, rasa lelah dan lemah, sakit kepala, nyeri dan pegal pada tubuh, serta batuk kering.

Flu juga bisa memunculkan gejala yang mirip seperti pilek biasa. Beberapa di antaranya adalah hidung beringus atau tersumbat, bersin, dan sakit tenggorokan.

Menurut Kanani, pengukuran suhu tubuh dengan termometer dapat membantu orang-orang membedakan gejala Covid-19 dengan flu. Alasannya, perbedaan gejala yang utama antara flu dan Covid-19 akibat varian Eris adalah perubahan suhu tubuh.

Demam yang tinggi, yaitu 38 derajat Celsius atau lebih, dapat mengindikasikan bahwa seseorang mungkin terkena flu, bukan Covid-19. Namun, untuk mendapatkan hasil yang pasti, tes Covid-19 tetap perlu dilakukan.

Perbedaan lainnya dapat terlihat dari masa pemulihan. Kanani mengatakan, proses pemulihan flu cenderung lebih cepat dibandingkan Covid-19.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement