Kamis 17 Aug 2023 08:37 WIB

Pembangunan IKN Lanjut, Sri Mulyani Alokasikan APBN untuk Infrastruktur Dasar

Pembiayaan dalam pembangunan IKN akan berlanjut hingga 2045.

Rep: Novita Intan/ Red: Ahmad Fikri Noor
Suasana proyek pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (30/5/2023).
Foto: ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Suasana proyek pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (30/5/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 40,6 triliun yang digunakan untuk pembangunan infrastruktur dasar IKN Nusantara pada 2024. Penggunaan anggaran tersebut akan disalurkan untuk menyelesaikan pekerjaan prioritas kemajuan infrastruktur dasar yakni kantor pemerintahan dan perumahan terutama untuk aparatur sipil negara (ASN) tahap pertama.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, pembiayaan dalam pembangunan IKN akan berlanjut hingga 2045 dengan mengandalkan porsi non-anggaran pendapatan dan belanja negara.

Baca Juga

"IKN tahun depan akan mencapai Rp 40,6 triliun, termasuk yang PUPR Rp 35 triliun. Jadi, prioritas 2024 dalam rangka perpindahan yang layak, kita bisa melihat pusat dari pemerintahan dan supporting-nya ditargetkan bisa selesai 2024," ujarnya saat konferensi pers, Rabu (17/8/2023).

Menurutnya, anggaran IKN mencakup pembangunan Bandara VVIP yang dianggarkan melalui Kementerian Perhubungan. Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menambahkan, pihaknya telah membelanjakan anggaran IKN Nusantara sebesar Rp 54,69 triliun dalam periode 2020-2023. Adapun jumlah paket fisik dalam periode tersebut sebanyak 78 paket dengan total pagu anggaran pekerjaan fisik terkontrak sebesar Rp 54,69 triliun, dengan progres fisik sebesar 17,74 persen.

“Anggaran total IKN sejak 2022-2024 mencapai Rp 56,58 triliun. Jadi anggaran IKN dialokasikan 2022 Rp 5,24 triliun, 2023 Rp 26,67 triliun, dan 2024 Rp 35,7 triliun. Jadi totalnya ada Rp 65,58 triliun," ucapnya.

Secara rinci, kontrak batch I dari 2020 sampai Maret 2023 terdapat 39 paket, dengan total pagu terkontrak atau yang sudah masuk ke konstruksi senilai Rp 24,16 triliun. Saat ini progres fisiknya mencapai 40 persen.

Kemudian, batch II atau paket terkontrak Maret 2023-2024, terdiri dari 39 paket konstruksi dengan total pagu anggaran Rp 30,53 triliun. Saat ini progres fisik untuk batch II ini mencapai 0,11 persen.

Secara umum, progres fisik pembangunan telah mencapai lebih dari 30 persen, termasuk Bendungan Sepaku Semoi yang akhir tahun selesai dan dilakukan impounding atau pengisian. Selain itu, Intake Sepaku Semoi untuk air baku sudah selesai. Lalu, pembangunan rumah ASN/TNI/Polri sebanyak 47 tower akan dimulai pembangunannya September 2023.

"Kita rencanakan Juli 2024, 12 tower akan selesai dan furnish dan akan segera ditempati oleh ASN," ucapnya.

Sementara itu, progres pembangunan jalan tol IKN akan selesai sebagian pada 2024. Kemudian, masjid negara sedang mulai dibangun dan kantor pemerintahan mencakup empat kantor kemenko dan beberapa kementerian lainnya akan selesai pada 2024. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement