REPUBLIKA.CO.ID, LAHAINA -- Sekolah umum di Maui kembali dibuka setelah kebakaran hutan yang menewaskan lebih dari 100 orang. Pengawas Departemen Pendidikan Hawai, Keith Hayashi mengatakan, setidaknya tiga sekolah yang tidak tersentuh api di Lahaina masih dalam peninjauan setelah mengalami kerusakan akibat angin.
“Masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan, tetapi secara keseluruhan kampus dan ruang kelas dalam kondisi baik secara struktural. Kami tahu upaya pemulihan masih dalam tahap awal, dan kami terus berduka atas banyaknya nyawa yang hilang," ujar Hayashi.
Departemen pendidikan juga menawarkan konseling untuk anak-anak, anggota keluarga, dan staf sekolah. Sebuah sekolah Katolik, Sekolah Hati Kudus di Lahaina telah hancur. Kepala Sekolah Hati Kudus, Tonata Lolesio mengatakan, pelajaran akan dilanjutkan dalam beberapa minggu mendatang di sekolah Katolik lainnya. Dia mengatakan, penting bagi para siswa untuk berkumpul kembali bersama teman, guru, dan mengikuti pelajaran di kelas agar mereka tidak terus-menerus memikirkan tragedi itu.
“Saya berharap untuk setidaknya mencoba untuk mendapatkan kenormalan atau membawa mereka ke ruangan di mana mereka dapat terus belajar atau hanya berada di lingkungan lain di mana mereka dapat mengalihkan pikiran dari itu,” kata Lolesio.
Tak satu pun dari sekitar 3.000 siswa sekolah negeri di Lahaina berada di kelas ketika terjadi kebakaran. Departemen pendidikan telah menutup beberapa kampus di Maui Barat karena angin kencang yang berbahaya dan banyak siswa tinggal di rumah, sementara orang tua mereka bekerja.
Menurut Karen Clark & Company, sebuah perusahaan pemodelan bencana dan risiko terkemuka, kebakaran Lahaina menyebabkan kerugian properti yang diasuransikan sekitar 3,2 miliar dolar AS. Diperkirakan lebih dari 2.200 bangunan rusak atau hancur oleh api, dengan sekitar 3.000 rusak oleh api, asap atau keduanya.
John Allen dan putrinya mengamati lanskap abu-abu yang pernah dihiasi dengan anggrek dan plumeria berwarna-warni dari bukit di Lahaina. Putrinya menangis sambil menunjuk ke kedai kopi tempat dia dulu bekerja. Tempat tinggal mereka kini telah hancur.
Allen pindah ke Maui dua tahun lalu setelah meninggalkan Oakland, Kalifornia. Allen menyaksikan kebakaran hutan di lereng bukit para 1991.
“Tidak ada yang menyadari seberapa cepat api bergerak,” kata Allen.
Badan Manajemen Darurat Federal (FEMA) membuka pusat pemulihan bencana pertamanya di Maui. Administrator FEMA, Deanne Criswell mengatakan, pusat pemulihan ini penting untuk membantu warga mendapatkan informasi tentang bantuan. Criswell mengatakan, dia akan menemani Presiden Joe Biden yang dijadwalkan mengunjungi Maui pekan depan untuk meninjau kerusakan.
Sementara itu, pejabat perhubungan mengatakan Jalan Bypass Lahaina yang ditutup sejak 8 Agustus telah dibuka kembali. Hal memungkinkan warga untuk mengakses zona yang terbakar. Jumlah korban tewas mencapai 106. Unit kamar mayat keliling dengan petugas koroner tambahan tiba di Hawai pada Selasa (15/8/2023) untuk membantu tugas berat memilah jenazah.
Kru pencarian dan pemulihan menggunakan anjing pelacak telah menjelajahi sekitar 30 persen dari area yang terbakar. Jumlah tim dengan anjing pelacak meningkat menjadi lebih dari 40 karena kesulitan dan ruang lingkup operasi. Anjing perlu sering istirahat karena medan yang sulit dan panas.