REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Laznas BMH telah merealisasikan bantuan sumur bor ke-10 untuk memenuhi kebutuhan air Rumah Tahfidz Yatim dan masyarakat Kampung Pasir Talaga, Desa Cihara. Sebelumnya, mereka mengandalkan sumur gali dengan kedalaman 12 meter untuk memenuhi kebutuhan air mereka.
Yahya Ependi, pengasuh Rumah Tahfidz Yatim, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap potensi bahaya bagi santri saat menimba air. "Ini cukup dalam, saya khawatir adik-adik santri bisa tercebur saat menimba air," katanya.
Dia juga menambahkan bahwa ketersediaan air mulai menipis akibat tidak adanya hujan selama beberapa bulan terakhir. Menanggapi hal ini, Tim Program dan Pberdayaam Laznas BMH Perwakilan Banten segera melakukan assesment.
"Alhamdulillah, setelah kami sampaikan kondisi tersebut kepada para donatur, banyak yang mendukung program sumur bor," ujar Kadiv. Program dan Pemberdayaan BMH Perwakilan Banten, Roni Hayani (16/8).
Hayani menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada para donatur. "Insyaa Allah, program sumur bor ini akan terus berlanjut. Masih banyak santri dan warga yang membutuhkan bantuan sumur bor," tutupnya.