Kamis 17 Aug 2023 11:34 WIB

Flashmob Angklung, Erick: Bandara Jadi Etalase Kebudayaan Indonesia

Erick Thohir mengatakan, bandara bagi sebagian orang punya makna dalam.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ahmad Fikri Noor
Menteri BUMN Erick Thohir (kedua kiri) saat menghadiri parade budaya dan flashmob angklung di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (16/8/2023).
Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Menteri BUMN Erick Thohir (kedua kiri) saat menghadiri parade budaya dan flashmob angklung di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (16/8/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, bandara bagi sebagian orang punya makna dalam. Erick menyebut bandara menjadi titik temu dan titik pisah serta saksi tawa dan tangis banyak orang. 

"Kami ingin bandara juga bisa menjadi etalase kebudayaan. Memperkenalkan Indonesia dengan cara sederhana. Namun, siapa sangka impact-nya luar biasa," ujar Erick saat menyaksikan Flashmob Angklung di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Banten, Rabu (17/8/2023).

Baca Juga

Flashmob Angklung itu dimainkan ratusan orang yang tergabung di dalam grup Muhibah Angklung, yang telah menjadi juara di berbagai event internasional antara lain di Bulgaria, Republik Ceska, dan Polandia. 

"Jelang HUT ke-78 RI, Bandara Soekarno-Hatta sukses menghibur para penumpang domestik maupun internasional dengan semangat kemerdekaan. Kita kasih paham, siapa itu Indonesia," kata Erick. 

Flashmob Angklung merupakan bagian dalam memeriahkan HUT ke-78 Indonesia. Penumpang pesawat yang tengah melakukan pelaporan di meja check in, sekitar pukul 16.00 WIB dikejutkan dengan kehadiran ratusan orang memainkan angklung yang tersebar di beberapa titik untuk kemudian bersama-sama menuju area di depan Tourism Activity Center (TAC) Terminal 3.

Di depan TAC, ratusan pemain angklung kemudian bersama-sama mengumandangkan lagu Rayuan Pulau Kelapa sebagai bentuk ungkapan atas keindahan pulau-pulau di Indonesia. 

Usai Rayuan Pulau Kelapa dikumandangkan, kemudian dilakukan pembacaan Teks Proklamasi yang dilanjutkan dengan pengibaran Bendera Merah Putih di dalam Terminal 3. Saat Bendera Merah Putih dikibarkan, para penumpang dan pengunjung di Terminal 3 mengambil sikap hormat. 

Lagu Indonesia Raya kemudian bergema di Terminal 3, dikumandangkan oleh ratusan pemain angklung, membangkitkan rasa persatuan dan semangat para penumpang serta pengunjung Bandara Soekarno-Hatta. Erick mengatakan makna dari kegiatan ini adalah keberagaman menjadikan Indonesia semakin kuat. 

“Orkestrasi angklung adalah diorama keberagaman bangsa Indonesia. Setiap angklung nadanya berbeda dan tidak seragam. Namun, ketika mampu berpadu, orkestrasi angklung akan menghasilkan irama dan harmoni yang sangat indah,” ucap Erick. 

Erick menuturkan bandara juga menjadi lokasi yang tepat untuk menjadi etalase budaya. 

“Sejak awal 2019, saya ingin menjadikan bandara sebagai etalase budaya. (Parade budaya) ada di Yogyakarta, Jakarta, Bali, tapi sempat terhenti karena Covid-19. Tapi sekarang (parade budaya) mulai lagi karena traffic penerbangan sudah marak kembali,” lanjut Erick. 

Di tempat yang sama, Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan Flashmob Parade Angklung ini merupakan yang pertama kali digelar di Bandara Soekarno-Hatta.

“Ini menjadi flashmob angkung pertama di Bandara Soekarno-Hatta. Angklung dipilih, karena seperti yang disampaikan Menteri BUMN, angklung memiliki nada-nada yang berbeda, kalau disatukan menjadi indah. Artinya, perbedaan ini bisa menyatukan. Begitu pun bandara bisa mempersatukan beragam kebudayaan. Kami menjadikan bandara menjadi etalase budaya,” ujar Awaluddin. 

Di samping itu, Awaluddin mengatakan angklung adalah warisan tak benda bagi bangsa Indonesia, dan Bandara Soekarno-Hatta memiliki peran penting dalam menjaga warisan bangsa. 

“Bandara Soekarno-Hatta sebagai bandara terbesar dan tersibuk di Indonesia memiliki peran penting dalam merawat persatuan dan kesatuan serta memperkenalkan berbagai kekayaan budaya nusantara," lanjut dia.

Awaluddin menyampaikan penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta mengkoneksikan pulau-pulau di Indonesia, dari satu provinsi ke provinsi lainnya, memperkuat jaringan transportasi udara puluhan kota di Indonesia. Bandara Soekarno-Hatta juga berupaya untuk turut merawat persatuan dan kesatuan di Indonesia dengan terus menggelorakan dan menampilkan kebudayaan Indonesia kepada para penumpang pesawat. Sepanjang Januari-Juli 2023, jumlah pergerakan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta mencapai 28,87 juta penumpang. 

Awaluddin menuturkan bandara-bandara AP II lainnya pun turut memiliki peran untuk memelihara kebudayaan setempat. Secara berkala, bandara-bandara AP II juga menggelar parade budaya untuk ditampilkan di hadapan penumpang pesawat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement