REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sakinah Finance bersama dengan OJK mengadakan acara edukasi keuangan bagi para penyandang disabilitas di Perpustakaan Nasional RI yang berlokasi di Jakarta pada Selasa (15/8/2023). Acara ini diadakan khusus untuk penyandang disabilitas di DKI Jakarta dan sekitarnya yang bertemakan "Menuju Masyarakat Indonesia Merdeka Finansial" yang dihadiri 300 lebih peserta luring dan 1.000 peserta daring.
Pada acara ini turut hadir Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial RI, Pepen Nazaruddin. Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi serta enam narasumber lainnya, yaitu Angkie Yudistia selaku Sociopreuner, Author, Staf Khusus Presiden RI; Horas V.M. Tarihoran selaku Direktur Literasi dan Edukasi Keuangan OJK; Murniati Mukhlisin selaku Founder Sakinah Finance dan juga Certified Financial Planner; Randy Aditya selaku Spektra Marketing Head FIFGROUP; Soffa Wicaksono selaku PJ Team Leader Liabilities Product BNI; dan Danis Samagan selaku Head of Digital Credit Life & Emerging Consumers Allianz.
Acara ini diadakan dengan tujuan untuk mengedukasi masyarakat terutama para penyandang disabilitas agar dapat menyiapkan keuangannya di masa depan serta terhindar dari investasi dan pinjaman online ilegal. Menurut data yang disebar oleh Satgas Waspada Investasi mencatat, total kerugian masyarakat dari tahun 2007 - 2021 sebesar Rp 117,4 trilliun.
Maka dari itu, OJK menyosialisasi mengenai antisipasi tersebut dengan cara 2L. Yaitu Legal dan Logis, yang berarti menanyakan izin resmi dan pahami rasionalitas imbal hasil.
Pepen Nazaruddin mengatakan, acara ini merupakan momentum yang tepat bagi pengembangan layanan keuangan. Tak hanya itu, Pepen juga berbicara mengenai pembuatan ATM yang dapat dijangkau oleh disabilitas, yang sudah di launching saat Hari Disabiitas Internasional tahun lalu sebagai salah satu pengembangan layanan keuangan.
Selain itu, menurut Friderica Widyasari Dewi, rekan-rekan disabilitas menjadi pahlawan, "Anda semua adalah hero" tutur dia dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Kamis (17/8/2023).
Friderica memaparkan mengenai program OJK yang sangat menitikberatkan bagi penyandang disabilitas yang merupakan satu dari 10 tujuan sasaran prioritas strategi nasional literasi keuangan Indonesia tahun 2021 hingga 2025 melalui acara edukasi keuangan yang diselenggarakan oleh OJK.
Tak hanya itu, para narasumber-narasumber yang turut hadir menyukseskan acara ini, memberikan literasi serta edukasi produk dan jasa keuangan kepada para penyandang disabilitas.
Sementara Murniati menekankan, perencanaan keuangan yang baik dapat menjadikan impian para penyandang disabilitas tercapai. Misalnya, impian untuk melanjutkan studi dan meningkatkan ketrampilan, pergi haji dan umrah, atau membeli kendaraan dan renovasi rumah.
Kata dia, dengan amanat Undang-Undang No. 8 Tahun 2016, penyandang disabilitas mempunyai peluang untuk bekerja di tempat bergengsi dan mendapatkan modal bisnis. "Namun, semuanya perlu pendampingan dan peningkatan ketrampilan, ujar Murniati yang telah menginisiasi “Program Sejuta Literasi dan Ta’awun Disabilitas” ini.