REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH – Asisten Menteri Pertahanan Arab Saudi Talal Al-Otaibi melakukan pertemuan dengan Wakil Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Aziz Nasirzadeh di Moskow, Rusia, Rabu (16/8/2023). Mereka bertemu di sela-sela perhelatan Moscow Conference on International Security 2023.
“Di sela-sela konferensi, Asisten Menteri Pertahanan bertemu beberapa kepala delegasi yang berpartisipasi dalam konferensi. Selama pertemuan, mereka meninjau hubungan bilateral antara Kerajaan (Saudi) dan negara-negara sahabat di bidang pertahanan serta keamanan, dan cara untuk meningkatkan dan mengembangkannya,” tulis Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Arab Saudi lewat akun X resminya.
Dalam pernyataan tersebut, Kemenhan Saudi turut mengunggah beberapa foto pertemuan Talal Al-Otaibi, salah satunya dengan Aziz Nasirzadeh. Pada pertemuan itu, keduanya didampingi delegasi masing-masing. Dalam foto lainnya, tampak Al-Otaibi bertemu dengan pejabat pertahanan Rusia, Cina, Pakistan.
Moscow Conference on International Security 2023 diselenggarakan Kemenhan Rusia. Acara itu dihadiri 26 menteri pertahanan dan 16 wakil menteri pertahanan serta kepala staf angkatan bersenjata dari berbagai negara.
Terkait Iran dan Saudi, kedua negara tersebut baru saja menyepakati perjanjian rekonsiliasi pada Maret lalu. Saat ini mereka sedang berusaha memulihkan hubungan di berbagai bidang, termasuk pertahanan. Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Hossein Amirabdollahian berencana mengunjungi Arab Saudi dalam waktu dekat. Dia hendak memenuhi undangan dari Menlu Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan.
Dalam konferensi pers yang digelar Senin (14/8/2023), Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani mengungkapkan, kunjungan Amirabdollahian ke Saudi akan dilakukan segera. Namun Kanaani tak bisa memberi kapan persisnya Amirabdollahian bertolak ke Riyadh.
Kanaani hanya menjelaskan dalam lawatannya nanti, Amirabdollahian dan Pangeran Faisal akan mendiskusikan berbagai isu, termasuk perluasan kerja sama bilateral di bidang ekonomi. “(Hubungan Iran-Saudi) berkembang selangkah demi selangkah,” ujarnya, dikutip Anadolu Agency.
Jika terealisasi, Amirabdollahian akan menjadi menlu pertama Iran yang mengunjungi Saudi dalam tujuh tahun terakhir. Pekan lalu Arab Saudi dilaporkan telah resmi mengoperasikan kembali kedutaan besarnya di Teheran. Saudi menutup kedutaannya di Iran selama tujuh tahun menyusul putusnya hubungan kedua negara.
"Kedutaan Arab Saudi di Republik Islam Iran telah secara resmi memulai kegiatannya,” kata kantor berita Iran, Islamic Republic News Agency (IRNA), dalam laporannya mengutip seorang sumber di Kementerian Luar Negeri Iran, 9 Agustus 2023 lalu.
Menurut IRNA, Kedutaan Saudi di Teheran sudah beroperasi sejak 6 Agustus 2023. Belum ada konfirmasi resmi dari Saudi terkait dimulainya kembali aktivitas kedutaan besar negara tersebut di Teheran.
Pada 6 Juni 2023 lalu, Iran resmi membuka kembali kedutaan besarnya di Arab Saudi. Kantor misi diplomatik Iran di Saudi telah ditutup selama tujuh tahun menyusul perselisihan antara kedua negara. Untuk menandai peresmian, sebuah upacara digelar di area kompleks Kedutaan Besar (Kedubes) Iran di Riyadh. Puluhan pejabat dan diplomat berpartisipasi dalam acara tersebut, termasuk Wakil Menteri Luar Negeri Iran Alireza Begdali dan perwakilan Iran di Jeddah, Hassan Zarnagar.
Pada Maret 2023 lalu, Iran dan Arab Saudi berhasil mencapai kesepakatan rekonsiliasi. Cina berperan besar dalam memediasi kedua negara. Kesepakatan rekonsiliasi Iran-Saudi diberi nama Beijing Agreement. Hal itu karena proses pembicaraan berlangsung di Beijing.
Pulihnya hubungan Iran dengan Saudi dipandang positif dan dinilai akan membantu penyelesaian beberapa masalah di kawasan, terutama konflik Yaman. Dalam konflik Yaman, Saudi diketahui mendukung pasukan pemerintah. Sementara Iran menyokong kelompok pemberontak Houthi. Sejak rekonsiliasi tercapai, Riyadh dan Teheran berkomitmen untuk bekerja sama guna mengakhiri konflik Yaman yang telah berlangsung sejak 2014.
Saudi memutuskan hubungan diplomatiknya dengan Iran pada 2016. Langkah itu diambil setelah Kedutaan Besar Arab Saudi di Teheran digeruduk dan dibakar massa pengunjuk rasa. Penggerudukan itu terjadi saat warga Iran berdemonstrasi memprotes keputusan Saudi mengeksekusi mati ulama Syiah bernama Nimr al-Nimr.