Kamis 17 Aug 2023 16:01 WIB

Siswa SPN Meninggal, Polda: Karena Kelelahan

Siswa SPN meninggal usai apel.

Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol. Umi Fadilah
Foto: Antara
Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol. Umi Fadilah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian Daerah (Polda) Lampung mengatakan bahwa satu siswa Sekolah Polisi Negara (SPN) Kemiling, meninggal dunia diduga karena kelelahan usai mengikuti apel.

Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol. Umi Fadilah, dalam keterangannya yang diterima di Bandarlampung, Rabu, membenarkan adanya siswa SPN kemiling yang meninggal dunia saat apel pada Selasa (15/8/2023).

Baca Juga

"Ya, Siswa Sekolah Polisi Negara atas nama Advent Pratama Telaumbauna meninggal dunia pada Selasa siang, setelah mendapatkan perawatan di Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit Bhayangkara, Polda Lampung," kata dia.

Dia menjelaskan bahwa siswa Pendidikan Pembentukan Bintara (Diktukba) Polda Lampung tersebut, sempat jatuh pingsan saat masih dalam barisan usai mengikuti apel siang di lapangan SPN Kemiling.

"Rekan-rekan sesama siswa dan pengasuh memberikan pertolongan pertama dan menghubungi piket kesehatan, saat yang bersangkutan jatuh," kata dia.

Dia mengatakan, pada saat pertolongan pertama, Advent Pratama sempat siuman dan mengaku pusing sebelum jatuh pingsan.

"Beberapa saat kemudian, Advent kembali pingsan hingga akhirnya dibawa ke UGD RS Bhayangkara," ujarnya .

Kemudian, lanjut dia, dokter di UGD melakukan tindakan gawat darurat, namun pada pukul 14.45 WIB Selasa, Advent Pratama dinyatakan meninggal dunia.

"Dugaan sementara Advent Pratama meninggal karena kelelahan," kata dia.

Atas kejadian ini, Kabid Humas mengatakan bahwa Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika sangat berduka, dan pihak keluarga pun sudah dihubungi.

"Keluarga siswa SPN sudah kami hubungi untuk proses pemulangan jenazah," kata dia.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement