REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Tujuh orang tenaga kesehatan (nakes) Rumah Sakit Sentosa Bogor, telah menjalani pemeriksaan di Polres Bogor terkait dugaan bayi tertukar setahun lalu. Para nakes tersebut sempat shock atau terguncang, ketika akan berhadapan dengan kepolisian.
“Kalau pandangan orang, kelihatannya seperti shock karena mereka ini belum pernah berhadapan dengan kepolisian,” kata Juru Bicara RS Sentosa Bogor, Gregg Djako, Kamis (17/8/2023).
Menurut Gregg, para nakes ini secara psikologis agak tidak terlalu baik. Lantaran belum pernah berurusan dan menjalani pemeriksaan dengan pihak kepolisian.
“Jadi, orang ini belum pernah berurusan dengan polisi, belum pernah menjalani pemeriksaan polisi dan saya kira secara psikologis agak tidak terlalu baik,” ucapnya.
Kendati demikian, menurutnya, pemeriksaan yang berjalan pada Rabu (16/8/2023) hingga pukul 20.00 WIB berjalan lancar dan kondusif. Di mana setiap nakes mendapat 15 hingga 20 pertanyaan dari penyidik, dan dapat dijawab dengan baik dan lancar.
“Karena memang penyidik kita, penyidik yang sangat profesional. Dapat memeriksa dengan mengedepankan cara-cara profesional jadi semua berjalan lancar,” kata Gregg.
Sebelumnya, diberitakan tujuh nakes RS Sentosa didampingi juru bicara rumah sakit, hadir di Polres Bogor untuk menjalani pemeriksaan terkait kasus bayi tertukar. Tujuh nakes tersebut akan dimintai keterangan terkait hari di mana dua bayi laki-laki tersebut diduga tertukar, pada Juli 2022.
Kasus ini berawal ketika bayi dari Siti Mauliah (37 tahun) diduga tertukar sejak setahun lalu usai melahirkan di rumah sakit di Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor. Setelah melahirkan pada 18 Juli 2022, Siti melakukan tes DNA pada Mei 2023 dengan hasil bahwa bayi yang dirawatnya setahun ini bukanlah anak kandungnya.
Siti telah membuat laporan ke Polres Bogor dan meminta bantuan ke polisi untuk mencari anak kandungnya.