Kamis 17 Aug 2023 18:21 WIB

BMKG DIY Minta Warga Waspadai Potensi Gelombang Sangat Tinggi

Gelombang laut pada 17 Agustus 2023 masuk dalam kategori sangat tinggi.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fernan Rahadi
Gelombang tinggi. Ilustrasi
Foto: 2space.net
Gelombang tinggi. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Berbagai kegiatan digelar masyarakat Indonesia dalam rangka memperingati HUT RI ke-78 pada 17 Agustus 2023 ini, termasuk di DIY. Di momen peringatan kemerdekaan Indonesia ini, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau agar masyarakat tetap waspada, terutama yang beraktivitas di perairan selatan DIY.

Pasalnya, pada Kamis (17/8/2023) ini diperkirakan terjadi gelombang laut sangat tinggi di perairan selatan DIY. BMKG Stasiun Meteorologi (Stamet) YIA memperkirakan bahwa tinggi gelombang laut di perairan selatan DIY berkisar antara 4 meter hingga 6 meter.

Artinya, gelombang laut pada 17 Agustus 2023 ini masuk dalam kategori sangat tinggi. "Peringatan dini, waspada potensi gelombang laut sangat tinggi di perairan Yogyakarta," kata BMKG Stamet YIA, Kamis (17/8/2023).

Terkait kondisi cuaca, pada 17 Agustus ini juga diperkirakan terjadi hujan ringan di beberapa wilayah di DIY. Potensi hujan ringan ini terjadi pada pagi hari di Kabupaten Kulon Progo bagian selatan, dan Kabupaten Gunungkidul bagian selatan.

"Siang sampai sore dan malam hari diperkirakan berawan," tambah BMKG Stamet YIA.

Hujan ringan ini terjadi di saat dua kabupaten di DIY sudah berstatus siaga darurat kekeringan yakni Kabupaten Gunungkidul dan Kabupaten Bantul. Kekeringan juga terjadi di beberapa daerah di Kulon Progo, namun kabupaten tersebut belum berstatus siaga darurat kekeringan.

BPBD DIY pun sebelumnya telah mengimbau agar masyarakat lebih hemat dalam menggunakan air bersih. "Masyarakat diminta untuk lebih hemat memanfaatkan air," kata Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD DIY, Lilik Andi Aryanto.

Lilik menyebut setidaknya ada 55 desa dari 14 kecamatan atau kapanewon di Gunungkidul yang terdampak kekeringan dan mengalami kesulitan air bersih. Sedangkan, di Bantul sendiri ada satu kecamatan yang terdampak kekeringan yakni Kecamatan Dlingo.

"Di Bantul baru Dlingo (yang dilaporkan terdampak kekeringan)," ucap Lilik.

Sedangkan, di Kabupaten Kulon Progo juga dilaporkan sudah ada daerah yang terdampak kekeringan. Lilik menuturkan bahwa dropping air di tiga kabupaten tersebut juga sudah mulai dilakukan.

"Dropping air sudah mulai dilakukan di Gunungkidul, Bantul, dan Kulon Progo. Untuk Kulon progo belum disebutkan kapanewon mana (yang terdampak), cuma masih sedikit sekali permintaannya (terhadap air bersih)," ungkapnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement