Kamis 17 Aug 2023 19:26 WIB

Para Warga Muslim Tinggalkan Gurugram: Mereka Serang Kami Meski Sesama Anak India

Kerusuhan Muslim dan Hindu di Gurugram India picu kerugian materi dan jiwa.

Rep: Andrian Saputra / Red: Nashih Nashrullah
Keluarga-keluarga muslim di Gurugram, India diusir dan diminta untuk pergi dalam dua hari
Foto: AP
Keluarga-keluarga muslim di Gurugram, India diusir dan diminta untuk pergi dalam dua hari

REPUBLIKA.CO.ID, GURUGRAM — Sejumlah warga Muslim telah meninggalkan kota Gurugram, India setelah berkecamuknya kerusuhan akhir bulan lalu di kota itu.   

"Keluarga saya tidak menginginkan uang. Mereka hanya ingin saya kembali ke desa,” kata Imran Ali, seorang pekerja migran dari Bihar. Dia melarikan diri dari Gurugram karena ketakutan selama kekerasan pada 31 Juli.   

Baca Juga

Seperti dilansir Daiji World pada Selasa (15/08/2023) Ali (25 tahun) kembali ke Gurugram dua pekan setelah kekerasan hanya untuk mengambil barang-barangnya. Meski begitu dia memilih untuk meninggalkan kota itu dan kembali ke Bihar.    

“Keluarga saya dengan tegas mengatakan kepada saya untuk tidak bekerja di Gurugram dan segera kembali. Bahkan, setelah banyak bujukan, mereka tidak setuju dan meminta saya untuk segera kembali, ”kata Ali kepada IANS.

Pada 31 Juli 2023 lalu, kerusuhan agama meletus di Nuh di mana enam orang tewas sementara 88 lainnya luka parah.

Kerusuhan agama meletus setelah pelemparan batu dalam prosesi keagamaan yang diselenggarakan oleh VHP di Distrik Nuh. 

Seorang warga Muslim di Nuh, yang rumahnya diratakan pihak berwenang selama penghancuran terhadap gerakan konstruksi ilegal mengatakan kepada IANS bahwa dia telah lama memperkirakan retorika agama BJP akan menyebabkan kerusuhan di daerah mereka yang akan menargetkan umat Islam.   

“Mayoritas umat Hindu percaya bahwa orang-orang di Nuh terlibat dalam kerusuhan, itu tidak benar. Sama seperti Hindu, kami Muslim sama-sama orang India,” katanya tanpa menyebut nama. 

Dia ingat bagaimana umat Hindu selama Yatra menggunakan bahasa kasar terhadap umat Islam.  

Kekerasan Nuh telah menyebar ke Gurugram, ketika massa mengamuk di jalan-jalan, meneriakkan slogan-slogan nasionalis Hindu dan menargetkan lapak dan bisnis Muslim. Polisi Gurugram gagal menghentikan kerusuhan.   

Sejauh ini, 230 orang ditahan Polsek Nuh sementara 79 orang ditangkap Polsek Gurugram terkait kerusuhan agama.  

Baca juga: Ketika Berada di Bumi, Apakah Hawa Sudah Berhijab? Ini Penjelasan Pakar

“Kelompok Hindu secara terbuka menyebarkan kebencian terhadap kami. Di antara ratusan orang, kelompok Hindu mengumumkan untuk memboikot umat Islam, tidak membeli apapun dari toko kami, dan tidak menyewakan rumah, dan lain-lain. Mereka merusak bisnis kami dan ratusan umat Islam telah meninggalkan Gurugram. Namun, beberapa dari mereka akan kembali setelah situasi kembali normal. Polisi dan pemerintah benar-benar gagal melindungi umat Islam di negara mereka sendiri,” kata Ahmad Khan saat meninggalkan kota.   

“Umat Hindu menganggap semua yang ada di negara ini milik mereka: polisi, administrasi, dan sekarang bahkan jalanan. Seolah-olah kami umat Islam tidak memiliki hak di negara ini,” kata Khan.   

Setelah kerusuhan meletus, lapak dan toko barang bekas milik umat Islam dibakar di Gurugram.   

Di Sektor-57 Gurugram, massa juga menargetkan masjid yang sedang dibangun dan menyerang lima orang di mana seorang imam (ulama) terbunuh, sementara yang lain terluka.   

 

Sumber: daijiworld 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement