REPUBLIKA.CO.ID,SUKOHARJO–Pondok Pesantren (Ponpes) Al Mukmin, Ngruki, Grogol, berharap pemilu 2024 mendatang berjalan dengan lancar dan damai.
Hal tersebut diungkapkan oleh putra Abu Bakar Baasyir, Abdul Rochim, usai upacara kemerdekaan kedua pada HUT ke-78, Kamis (17/8/2023)." Kita berharap pemilu berjalan lancar, dengan damai," katanya.
Pihaknya juga berharap tak ada lagi polarisasi di Pemilu 2024 mendatang. Pasalnya setiap orang mempunyai hak yang sama untuk menentukan pemimpinnya.
"Tidak ada lagi polarisasi atas pilihan pilihan dari masing masing pemilih karena seluruh warga punya hak untuk memilih siapapun yang diyakini untuk menjadi pemimpinnya," katanya.
Pihaknya juga menekankan agar di pemilu mendatang setiap pihak saling menghormati satu dan lainnya. Ia juga berharap tak ada politik yang memecah belah yang digunakan selama kampanye.
"Dan harus saling menghormati tidak boleh memecah belah mengakibatkan kerugian pada kita sendiri nantinya, kalau pecah belah terus yang kita lakukan dan polarisasi kita pelihara yang rugi kita sendiri," katanya.
"Oleh karena itu kesatuan dan kesepahaman bahwa siapa pun mau memilih siapa pun maka harus kita hormati," katanya mengakhiri.
Sementara itu, Farid Makruf (83) selaku inspektur upacara mengatakan soal persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Apalagi saat ini memasuki tahun politik, jadi harus dihilangkan perbedaan-perbedaan yang menjadi pemecah persatuan.
"Indonesia itu tidak akan bisa merdeka kalau tidak bersatu dan tidak maju kalau tidak bersatu. Harus, kita ini kan banyak macamnya, sukunya sekitar 700-an, jadi harus bersatu tinggal bagaimana kita mengisi kemerdekaan ini," katanya.
"Kita perlu saling menghargai sisi perbedaan bukan beda untuk bercerai, tapi beda untuk bisa dikelola sebagai potensi sangat berguna dan bermanfaat untuk bangsa ini di usia ke-78," katanya.
Menurutnya pemimpin yang baik itu adalah yang amanah. Tentu kalau sudah amanah ini kaitannya kepada persatuan, menghargai orang lain.
"Kalau tidak menghargai orang lain itu namanya tidak amanah," katanya mengakhiri.