Jumat 18 Aug 2023 07:20 WIB

Memahami Makna dan Simbol di Balik Pilihan Busana Jawa Jokowi Kemarin

Pakar tegaskan, budaya orang Jawa sangat lekat dengan simbol dan menghidupkan simbol.

Rep: C02/ Red: Indira Rezkisari
Presiden Joko Widodo.
Foto: AP Photo/Achmad Ibrahim
Presiden Joko Widodo.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Kemarin pada perayaan akbar kemerdekaan Indonesia ke-78 tahun, Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali berbusana tradisional. Ia  mengenakan busana khas Solo yang masuk golongan senopaten Mataram.

Menurut ketua komunitas sejarah dan budaya Solo Societeit Dani Saptoni pakaian Jokowi tersebut bersifat kemiliteran. "Busana itu itu masuk golongan senopaten Mataram, itu biasanya dipakai untuk seorang manggolo yudo atau pemimpin pasukan jadi sifatnya beraroma militer," kata Dani ketika dihubungi Republika, Kamis (17/8/2023).

Baca Juga

Dani menerangkan, kostum tersebut biasa dipakai pemimpin ketika menaiki kuda. Kerisnya lalu dipasang di bagian depan busana. Istilah Jawanya, kata dia, 'ngandar keris'.

"Jadi kerisnya ada dua, satu ditaruh di pinggang kayak pistol gitu karena naik kuda. Satunya diselipkan di pinggang seperti biasa," katanya.

Busana manggala yuda atau manggolo yudo biasa dikenakan panglima prajurit atau putra mahkota. Doni mengatakan, bahkan ada raja Jawa yang diketahui mengenakan kostum tersebut ketika menemui tamu-tamu.

Catatannya, dalam foto-foto lama ditemukan dokumentasi Pakubuwono X sering memakai busana tersebut ketika menemui gubernur jendral Belanda. Kostum kemiliteran digunakan Pakubuwono karena gubernur jenderal juga datang yang datang menggunakan pakaian dinas militer. "Maka dia mengikuti," katanya.

Busana yang dipakai Jokowi tersebut juga mengandung unsur Eropa lewat simbol dasi kupu-kupu. Simbol Solo, tetapi tetap erat karena adanya perpaduan antara keraton Kasunanan Solo dan Puro Mangkunegaran.

"Saya melihat busana Pak Jokowi tadi itu ada percampuran dengan model Eropa yang sering dipakai di Mangkunegaran. Itu lewat ciri dasi kupu-kupu kan jadi percampuran antara Kasunanan dengan Mangkunegaran, dua unsur ini mewakili Pak Jokowi sebagai wong Solo, satu kultur wong Solo ini kan Kasunanan dan Mangkunegaran," katanya.

Dasi kupu-kupu, sambung Doni, di budaya adat Jawa kuno dikenakan bersama beskap yang potongannya menyerupai jas. "Dasi kupu-kupu ini sering dipakai bangsawan untuk pertemuan yang lebih elegan, diplomasi misalnya. Ini adalah satu bentuk penegasan bahwa Pak Jokowi ini seorang pemimpin baik militer maupun sipil katakanlah seperti itu," katanya.

Dani mengingatkan, budaya orang Jawa sangat lekat dengan simbol dan menghidupkan simbol itu sendiri. Simbol busana Jokowi juga sebagai penegasan bahwa dirinya adalah pemimpin. Hal tersebut berkorelasi dengan pidato Jokowi di Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2023 di Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD, Jakarta, Rabu (16/8/2023).

Busana Pak Jokowi memberi penegasan tentang...

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement