Jumat 18 Aug 2023 07:38 WIB

BMKG: Megathrust di DIY Hanya Potensi, Bukan Prediksi

Potensi bencana ini justru harus meningkatkan kewaspadaan bersama.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Yusuf Assidiq
Peta lokasi perairan selatan Jawa (ilustrasi)
Foto: BMKG
Peta lokasi perairan selatan Jawa (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Wilayah pesisir selatan DIY berada pada jalur subduksi akibat pertemuan lempeng Indo-Australia dan Eurasia yang membentang dari barat Sumatra hingga Pulau Timor. Jalur ini dikenal dengan zona megathrust.

BMKG DIY menyatakan tata letak tersebut yang membuat DIY berpotensi mengalami kejadian gempa berkekuatan hingga magnitudo 8,7 dan berpotensi tsunami. Meski begitu, Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Noviar Rahmad menegaskan, informasi BMKG yang menyatakan sisi selatan DIY berpotensi terjadi megathrust hingga magnitudo 8,7 dan bisa menimbulkan tsunami setinggi lebih dari tiga meter hanyalah potensi.

Menurutnya, bencana alam seperti gempa tetaplah menjadi bencana yang tidak bisa dipastikan kapan terjadinya. “Yang disampaikan BMKG itu potensi, baru hasil kajian, bukan prediksi, karena tidak ada yang bisa memastikan kapan itu akan terjadi. Apa besok, atau tahun depan, 10 tahun lagi, 20 tahun lagi, atau 30 tahun lagi. Memang dari hasil kajian, ada siklus 100 tahunan yang maju mundurnya bisa terjadi di tahun 2023, tapi tetap tidak dipastikan,” kata Noviar.

Ia menyebut, selama ini DIY juga sering mengalami gempa-gempa kecil. Hal ini tentu baik, karena membuat lempengan tektonik dapat mengeluarkan energi sedikit demi sedikit, sehingga potensi gempa dengan kekuatan besar semakin berkurang.