REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian melakukan perjalanan ke Arab Saudi pada Kamis (17/8/2023). Kunjungan ini menandai perjalanan pertama diplomat senior itu ke negara kerajaan dalam beberapa tahun setelah kedua negara mencapai detente dengan mediasi Cina.
Kunjungan oleh Amirabdollahian datang ketika Saudi dan Iran mencoba meredakan ketegangan yang telah lama memandang satu sama lain sebagai musuh bebuyutan untuk pengaruh di Timur Tengah yang lebih luas. Namun, tantangan tetap ada, terutama terkait program nuklir Iran yang semakin maju, perang yang dipimpin Saudi di Yaman, dan keamanan di seluruh perairan kawasan itu.
Perjalanan Amirabdollahian ke Riyadh dilakukan saat kedua negara membuka kembali misi diplomatik di negara masing-masing. Dia didampingi oleh duta besar baru Iran untuk Saudi Alireza Enayati.
Amirabdollahian bertemu dengan Menteri Luar Negeri Saudi Pangeran Faisal bin Farhan, kemudian mereka menyampaikan pernyataan di depan kamera. “Pertemuan kami hari ini merupakan kelanjutan dari langkah-langkah yang diambil untuk mengimplementasikan kesepakatan untuk melanjutkan hubungan diplomatik, yang merupakan platform penting dalam sejarah kedua negara dan jalur keamanan regional,” kata Pangeran Faisal.