REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Komisi Pemilihan Pusat Palestina (PCEC) mengatakan daerah kantong pantai Palestina siap untuk mengadakan pemilihan gubernur sesegera mungkin. Hal tersebut disampaikannya dalam pernyataan pers yang dibagikan pada Rabu, 16 Agustus.
“Kami telah menyiapkan semua langkah untuk mengadakan pemilihan kotamadya di Gaza dalam upaya untuk memungkinkan penduduk setempat memilih perwakilan mereka di kotamadya di Gaza yang akan membantu mereka meningkatkan layanan harian mereka,” ujar PCEC dilansir dari New Arab, Jumat (18/8/2023).
Menurut pernyataan itu, komisi siap untuk mengadakan pemilihan jika kabinet Palestina mengeluarkan keputusan yang menentukan tanggal untuk itu.
Secara resmi, kabinet Palestina di Ramallah memiliki mandat hukum untuk menyerukan penahanan sesuai undang-undang pemilihan. Pada saat yang sama, Hamas di Gaza dapat memutuskan apakah pemilihan akan diadakan, karena telah menjadi kekuatan 'defacto' di wilayah tersebut sejak 2007.
Sejak 2007, Hamas, gerakan Islam, telah mencegah beberapa upaya untuk mengadakan pemilihan, memicu kemarahan oleh pemilih Palestina di Gaza karena ditolak hak untuk memilih dalam pemilihan lokal, yang telah berlangsung secara teratur di Tepi Barat yang diduduki.
Namun, pejabat Hamas baru-baru ini mengkonfirmasi bahwa gerakan mereka siap untuk berpartisipasi dalam pemilihan kota mendatang, setelah Presiden Palestina Mahmoud Abbas memutuskan untuk upaya rekonsiliasi lebih lanjut.
Selama lokakarya untuk perwakilan faksi Palestina yang diadakan di Gaza pada hari Senin, Suhail al-Hindi, seorang pejabat senior Hamas, menekankan bahwa pemilihan kota adalah kebutuhan mendesak untuk perubahan institusi dan layanan mengingat keadaan sulit di Jalur Gaza yang terkepung.
Dia mengatakan, gerakannya berkomitmen untuk memastikan pemilihan yang bebas, adil, dan transparan, menambahkan. "Kami akan menghormati hasil pemilihan dan akan mendukung siapa pun yang menang dan mengulurkan tangan membantunya," katanya.