REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, kunjungi lahan pertanian yang dilanda topan. Badai tropis Khanun menyapu Semenanjung Korea pekan lalu di tengah meningkatnya kekhawatiran atas krisis pangan di Korea Utara.
Kantor berita KCNA melaporkan, Kim memuji upaya militer untuk menyelamatkan tanaman pangan. Kim mengatakan, pasukan telah dimobilisasi untuk membantu upaya penyelamatan.
"Kami tidak dapat kehilangan sebidang tanah pertanian akibat amukan badai alami di front pertanian yang berhubungan langsung dengan kehidupan rakyat," lapor kantor berita KCNA.
Korea Utara telah menderita kekurangan pangan yang parah dalam beberapa dekade terakhir, termasuk kelaparan pada tahun 1990-an. Seringkali tanaman pangan Korea Utara rusak akibat bencana alam. Pakar internasional telah memperingatkan bahwa penutupan perbatasan selama pandemi Covid-19 memperburuk keadaan di negara tersebut.
"Dia (Kim) memastikan bahwa helikopter dan pesawat angkut ringan dari unit angkatan udara dimobilisasi untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman di ladang yang tergenang air, dan secara pribadi mengatur dan memerintahkan pekerjaan penyemprotan pestisida," kata laporan KCNA.
Topan Khanun mendarat di semenanjung Korea pekan lalu. Hal ini mendorong otoritas Korea Selatan mengevakuasi lebih dari 14.000 orang dan menutup sekolah di daerah yang dilanda banjir.