Jumat 18 Aug 2023 11:13 WIB

20 Ribu Penduduk Yellowknife Dievakuasi Akibat Kebakaran Hutan

Ribuan penduduk Yellowknife akan dievakuasi ke provinsi tetangga Alberta.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Kebakaran hutan/ilustrasi
Foto: wikimedia
Kebakaran hutan/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Petugas pemadam kebakaran Kanada pada Kamis (17/8/2023), berupaya untuk mencegah kebakaran hutan mencapai Kota Yellowknife. Sebanyak 20.000 penduduk meninggalkan dengan mobil dan pesawat setelah perintah evakuasi diumumkan.

Ratusan orang berbaris di luar sekolah menengah di Yellowknife menunggu untuk dibawa ke bandara. Mereka akan menaiki salah satu dari lima penerbangan evakuasi ke provinsi tetangga Alberta.

Baca Juga

Pengebom air terbang rendah di atas Yellowknife saat asap tebal menyelimuti ibu kota Wilayah Barat Laut yang luas.  Para pejabat mengatakan, api yang bergerak lambat, kini berada 15 kilometer barat laut kota. Api dapat mencapai pinggiran kota pada Sabtu (19/8/2023) jika tidak ada hujan.  

"Hari-hari yang sangat sulit ke depan, dengan dua hari angin barat laut ke barat-barat laut pada Jumat dan Sabtu, yang akan mendorong api ke arah Yellowknife," kata dinas pemadam kebakaran teritorial dalam sebuah pernyataan di Facebook.

Di Provinsi British Columbia, para pejabat memperingatkan warga untuk bersiap menghadapi kondisi kebakaran ekstrem. Direktur Dinas Pemadam Kebakaran, Cliff Chapman mengatakan, peristiwa kebakaran yang terjadi pada musim panas ini paling menantang.

"Peristiwa cuaca ini berpotensi menjadi yang paling menantang selama 24 hingga 48 jam di musim panas dari sudut pandang kebakaran. Kami mengharapkan pertumbuhan yang signifikan dan kami mengharapkan sumber daya kami ditantang dari utara ke selatan," ujar Chapman.

Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau mengadakan pertemuan Kelompok Tanggap Insiden untuk membahas kebakaran tersebut pada Kamis.  Kelompok tersebut terdiri atas pejabat senior dan menteri.

Menteri Pertahanan Bill Blair mengatakan, pemerintah federal memantau evakuasi dengan cermat dan bersiap untuk segera mengangkut penduduk jika jalur darat terputus. Ini adalah musim kebakaran terburuk di Kanada dengan lebih dari 1.000 kebakaran aktif terjadi di seluruh negeri, termasuk 265 di Wilayah Barat Laut.  Para ahli mengatakan, perubahan iklim telah memperburuk masalah kebakaran hutan.

Kekeringan telah menjadi faktor penyebab jumlah dan intensitas kebakaran tahun ini, sementara suhu tinggi memperburuk situasi.  Sebagian besar Kanada telah mengalami kondisi kering yang tidak normal.

Menteri lingkungan teritorial, Shane Thompson mengatakan, perintah evakuasi telah dikeluarkan Rabu (16/8/2023) malam. "Urgensinya adalah, api berubah drastis, kondisinya menguntungkan kami saat ini, tapi itu akan berubah pada hari Sabtu," kata Thompson kepada CBC.

Secara total, sekitar 65 persen dari populasi Territories yang berjumlah 46.000 orang akan dievakuasi. Wilayah Barat Laut memiliki infrastruktur terbatas dan hanya ada satu jalan dengan dua jalur dari Yellowknife ke Provinsi Alberta di selatan.  

Alberta telah mendirikan tiga pusat penerimaan pengungsi resmi bagi mereka yang pergi melalui jalan darat. Kamp pengungsi yang terdekat berjarak lebih dari 1.100 kilometer dari Yellowknife. Batas waktu bagi warga untuk meninggalkan Yellowknife adalah pada Jumat (18/8/2023) siang waktu setempat.

Wali Kota Yellowknife, Rebecca Alty mengatakan, tim khusus sedang menebang pohon di dekat kota dalam upaya mencegah penyebaran api.  Mereka juga berencana menggunakan penghambat api sambil memastikan sistem penyiram berfungsi.

Dua maskapai terbesar Kanada mengatakan, mereka menambah penerbangan dari Yellowknife dan membatasi tarif menyusul kemarahan di media sosial tentang beberapa harga yang komplain bahwa harga tiket melonjak tajam. Beberapa pengungsi akan diterbangkan ke Kota Calgary, di Alberta. Direktur manajemen darurat Calgary, Iain Bushell mengatakan, kota itu dapat menampung dan memberi makan 5.000 orang.

"Kami siap menampung mereka dan membantu mereka selama yang mereka butuhkan," kata Bushell.

Dalam sebuah unggahan di media sosial, dinas pemadam kebakaran Northwest Territories menyatakan, kebakaran sebelumnya mengancam Hay River, sebuah komunitas berpenduduk sekitar 3.000 orang lebih jauh ke selatan di Great Slave Lake. Kebakaran tersebut telah terhenti dalam semalam.

Sejauh ini sekitar 134.000 kilometer persegi tanah di Kanada telah hangus. Jumlah lahan yang hangus rata-rata meningkat lebih dari enam kali lipat dalam 10 tahun.  Hampir 200.000 orang terpaksa mengungsi di beberapa titik musim ini.

"Wilayah belum pernah melihat yang seperti ini sebelumnya dalam hal kebakaran, ini adalah situasi yang tak terbayangkan bagi banyak orang," kata Mike Westwick, petugas informasi kebakaran teritori, kepada CBC.

Kebakaran juga mempengaruhi produksi industri dan energi. Produser berlian, De Beers mengatakan, tambang Gahcho Kue, terus beroperasi meskipun sejumlah karyawan dari masyarakat sekitar telah dievakuasi. Pada Mei 2016, kebakaran besar menghancurkan 10 persen bangunan di Kota Fort McMurray, Alberta yang menghasilkan energi di utara. Kebakaran ini memaksa evakuasi 90.000 penduduk dan menutup produksi minyak lebih dari satu juta barel per hari.

Pada Juni 2021, 90 persen bangunan di Desa Lytton di British Columbia terbakar. Kebakaran terjadi sehari setelah Kanada mencatat suhu terpanas. 

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement