REPUBLIKA.CO.ID,
Reaksi Berbagai Negara Terhadap Film Barbie
Vietnam
Barbie dilarang akibat memakai peta Laut Cina Selatan versi Cina. Ada sembilan garis putus-putus berbentuk U pada peta untuk mengilustrasikan klaim Cina atas wilayah di Laut Cina Selatan, termasuk petak-petak yang dianggap Vietnam sebagai landas kontinennya, di mana Vietnam telah memberikan konsesi minyak.
Filipina
Barbie boleh ditayangkan di bioskop setelah kemunculan peta kontroversial Laut Cina Selatan diburamkan.
Rusia
Larangan sementara diberlakukan karena Barbie dinilai mempromosikan perilaku konsumerisme pada anak-anak kecil.
Kuwait
Barbie dilarang diputar karena dinilai membawa konsep, pesan, serta promosi perilaku yang sangat tidak sesuai dengan nilai yang dijunjung di Kuwait.
Lebanon
Penayangan Barbie dilarang karena dinilai membawa nilai yang bertentangan dengan moral sosial serta agama, yakni mempromosikan homoseksualitas dan transeksualitas, mendukung penolakan atas perwalian ayah, mengerdilkan dan mencemooh peran ibu, serta mempertanyakan esensi pernikahan dan membangun keluarga.
Aljazair
Barbie ditarik dari peredarannya di bioskop karena dinilai mempromosikan homoseksualitas serta nilai-nilai menyimpang lain dari Barat, tidak sesuai dengan keyakinan agama dan budaya Aljazair.
Pakistan
Rencana penayangan Barbie sempat ditunda lalu diperbolehkan tayang setelah adegan serta dialog yang memuat unsur LGBT dipotong.
Uni Emirat Arab
Barbie baru boleh ditayangkan setelah melalui proses penyensoran. Rating film yang semula untuk penonton berusia 13 tahun ke atas diubah menjadi 15 tahun ke atas.
Inggris
British Board of Film Classification (BBFC) memberi peringkat 12A untuk Barbie karena faktor bahasa, sindiran ringan, dan muatan perilaku berbahaya.
Sumber: Pusat Data Republika Pengolah: Adysha Citra Ramadani, Reiny Dwinanda