REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Presiden Cina Xi Jinping akan menghadiri pertemuan para pemimpin negara-negara BRICS dan mengunjungi Afrika Selatan pada 21-24 Agustus 2023. Hal ini dikonfirmasi Kementerian Luar Negeri Cina dalam sebuah pernyataan pada Jumat (18/8/2023).
Para pemimpin dari lima negara BRICS yaitu Brazil, Rusia, India, Cina dan Afrika Selatan akan bertemu di Johannesburg pekan depan mulai Selasa, 22 Agustus. Pertemuan ini memiliki beberapa agenda, termasuk membahas bagaimana mengubah klub negara-negara yang menyumbang seperempat dari ekonomi global menjadi kekuatan geopolitik baru, yang dapat menantang dominasi AS dan Barat.
Presiden Rusia Vladimir Putin, yang menghadapi surat perintah penangkapan internasional atas dugaan kejahatan perang di Ukraina, akan melakukan panggilan melalui panggilan video dan tidak akan datang secara langsung.
Perluasan keanggotaan diharapkan menjadi agenda utama, karena sekitar 40 negara telah menunjukkan ketertarikan untuk bergabung, baik secara formal maupun informal, menurut Afrika Selatan. Mereka termasuk Arab Saudi, Argentina dan Mesir.
Cina, yang berusaha memperluas pengaruh geopolitiknya saat berseteru dengan Amerika Serikat, mengatakan bahwa mereka "menyambut lebih banyak mitra yang berpikiran sama untuk bergabung dengan 'keluarga BRICS' sejak dini."
Rusia juga mendukung ekspansi, sementara Brasil menolaknya, karena khawatir klub yang sudah kuat ini akan kehilangan kekuatannya. Sementara India sedang berada di antara keduanya.
Selain menghadiri pertemuan BRICS, Xi juga akan menjadi ketua bersama Dialog Pemimpin Cina-Afrika dengan mitranya dari Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa, kata kementerian luar negeri Cina.