REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Muamalat Indonesia Tbk memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia ke-78 dengan menggelar sejumlah kegiatan mulai dari tingkat pusat hingga kantor cabang. Direktur Keuangan dan Strategi Bank Muamalat Suhendar mengatakan, pada tahun ini pihaknya mengusung tema KOBAR (Kolaborasi Bersama Dalam Harmoni).
Dalam rangkaiannya ada sejumlah kegiatan baik yang bersifat fisik, sosial, dan emosional yang melibatkan seluruh karyawan. Semua kegiatan ini juga mendukung tema besar kemerdekaan yakni Terus Melaju Untuk Indonesia Maju.
“Kami memanfaatkan momentum peringatan hari kemerdekaan 17 Agustus untuk meningkatkan employee engagement, karena kami meyakini bahwa aktifitas positif karyawan berbanding lurus dengan produktifitas di pekerjaan,” ujarnya, Jumat (18/8/2023).
Suhendar menerangkan selain beribadah, seorang bankir bank syariah juga harus mampu menjaga kesehatan agar tetap prima dalam memberikan pelayanan kepada nasabah. Hal ini sejalan dengan kultur perusahaan yaitu Islami, Modern dan Profesional (IDEAL).
Dari sisi kegiatan fisik bank pertama murni syariah ini melaksanakan Fun Walk dan Olimpiade berupa kompetisi olahraga yang melibatkan karyawan di seluruh Indonesia. Untuk kegiatan sosial digelar gerakan literasi syariah di setiap cabang untuk mendukung kebun sekolah dan juga program Muamalat Berdonor yang dilaksanakan di kantor pusat dan kantor regional.
Adapun kegiatan yang bersifat emosional dilakukan dengan melakukan internalisasi nilai-nilai IDEAL dalam rangka meningkatkan semangat inovasi karyawan dan juga melakukan gerakan sosial dengan membersihkan masjid yang ada di kantor wilayah dan cabang.
Selain itu, peringatan hari kemerdekaan juga tidak bisa dilepaskan dari nilai nasionalisme. Nasionalisme sendiri adalah hal yang sangat lekat dengan Bank Muamalat sebagai pionir bank syariah di Tanah Air.
Hadirnya Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) sebagai Pemegang Saham Pengendali (PSP) sejak 2021 adalah bentuk dari implementasi nilai nasionalisme.
“Hal ini berarti kepemilikan Bank Muamalat telah kembali ke Bumi Pertiwi setelah lebih dari satu dekade lamanya dimiliki oleh pemegang saham asing,” pungkas Suhendar.