Jumat 18 Aug 2023 18:25 WIB

KA Pandalungan dan Blambangan Ekspres Kini Berhenti di Stasiun Klakah

Pemkab mengusulkan nama stasiun jadi Stasiun Klakah Jumajang agar mudah dikenal.

Logo PT KAI
Foto: kai.id
Logo PT KAI

REPUBLIKA.CO.ID, LUMAJANG -- KA Pandalungan relasi Jember-Jakarta pulang pergi (PP) dan KA Blambangan Ekspres relasi Banyuwangi-Semarang (PP) yang beroperasi di wilayah Daerah Operasi 9 Jember kini berhenti di Stasiun Klakah, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Direktur Operasi PT KAI Awan Hermawan Purwadinata mengatakan, KA Pandalungan yang sebelumnya tidak berhenti di Stasiun Klakah, kini kereta relasi Stasiun Jember–Stasiun Gambir, maupun Blambangan Expres relasi Banyuwangi–Semarang berhenti di Stasiun Klakah, Lumajang.

Baca Juga

"Kini warga Lumajang yang mau ke Jakarta, Semarang, maupun ke Jember dan Banyuwangi tidak perlu lagi transit. Mudah-mudahan okupansi penumpang semakin meningkat, sehingga KA Pandalungan dan KA Blambangan Expres tetap eksis," kata Awan, Jumat (18/8/2023).

Dalam peluncuran KA Pandalungan yang berhenti di Stasiun Klakah Lumajang pada Kamis (17/8/2023) sore, Bupati Lumajang Thoriqul Haq (Cak Thoriq) bersama Direktur Operasi PT KAI Awan Hermawan Purwadinata dan Vice President Daop 9 Broer Rizal merasakan perjalanan menggunakan KA Pandalungan dan berhenti di Stasiun Probolinggo.

Berdasarkan data, sebanyak 25 penumpang naik KA Pandalungan dari Stasiun Klakah Lumajang pada 17 Agustus 2023, dan diharapkan jumlah tersebut terus meningkat.

"Alhamdulillah Stasiun Klakah Lumajang saat ini resmi masuk dalam daftar stasiun pemberhentian dua kereta eksekutif," kata Cak Thoriq.

Ia berharap dengan kemudahan transportasi, sektor ekonomi dan jasa semakin tumbuh sehingga berdampak pada meningkatnya sektor pariwisata. Sehingga semakin banyak pula wisatawan yang nantinya berkunjung ke Kabupaten Lumajang.

Cak Thoriq juga mengusulkan kepada Direktur Operasi PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk memberikan penambahan nama Lumajang di Stasiun Klakah, sehingga kini menjadi Stasiun Klakah Lumajang agar nama Kota Pisang itu juga semakin dikenal.

"Penambahan nama Lumajang bisa menjadi penanda, jadi jika ingin ke Lumajang maka berhentinya di Stasiun Klakah. Sementara terkait shuttle dari Stasiun Klakah menuju ke kota akan menjadi pertimbangan ke depan," ungkap dia.

 

 

 

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement