REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Dokter Spesialis Anak, dr Darmawan Budi Setyanto, mengatakan bahwa polusi udara bisa menyebabkan gangguan mental dan tingkah laku, serta gangguan kecerdasan pada anak. Selain itu, menurut dia, IQ anak juga berisiko menjadi lebih rendah dari seharusnya.
Anggota Unit Kerja Koordinasi Respirasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menjelaskan, pajanan polusi yang dihirup oleh anak tidak hanya berisiko merusak sistem pernapasan namun juga sistem saraf pusat. Pasalnya, otak anak-anak masih dalam tahap tumbuh kembang, sehingga jika terganggu oleh polutan, maka fungsinya akan terganggu.
“Saat fungsinya sudah terganggu, maka itu akan berdampak pada terganggunya kognisi anak, begitupun mental dan kelakuannya bisa terganggu. Dan IQ-nya bisa menjadi lebih rendah daripada yang seharusnya dia punya,” kata dokter Darmawan dalam webinar IDAI pada Jumat (18/8/2023).
Dalam beberapa hari terakhir, kualitas udara di Jakarta dan beberapa kota besar di Jakarta sedang disorot karena semakin memburuk. Mengacu pada Air Quality Index, kualitas udara di Jakarta pernah mencapai 164 poin yang diklasifikasikan tidak sehat dan berada di zona merah.
Menyikapi hal ini, dokter Darmawan, mengimbau orang tua untuk menjaga anaknya agar tidak terlalu banyak terpapar udara buruk. Caranya dengan memakaikan masker pada anak dan tidak keluar rumah, kecuali ada kebutuhan mendesak seperti sekolah.
“Kalau semisal ada les, di lakukan di rumah saja. Usahakan tidak membawa anak melakukan mobilitas yang banyak. Dan bisa juga pakaikan masker ke anak, boleh masker kain, masker bedah, tapi yang lebih bagus masker N95 karena bisa melindungi dari paparan partikel yang kecil,” kata Darmawan.
Selain itu, ia juga mengajak orang tua untuk lebih memerhatikan makanan yang dikonsumsi anak. Di tengah buruknya kualitas udara seperti sekarang, dokter Darmawan mengatakan bahwa asupan makanan dan minuman sehat sangatlah penting karena dapat membantu membuang racun di tubuh.
“Dan mohon orang tua jangan menambah polutan di dalam rumah. Jangan merokok di dalam rumah apalagi di dekat anak, atau juga membakar sampah di halaman rumah. Karena akan semakin dahsyat dampak kesehatannya bagi anak,” kata Darmawan.