Jumat 18 Aug 2023 19:52 WIB

Hingga Agustus, Biosolar B35 Sudah Tersedia di 762 SPBU Jateng-DIY

Biosolar merupakan BBM subsidi, sehingga ada anggaran negara yang digunakan.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Yusuf Assidiq
Petugas melayani pengisian BBM di SPBU  (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Zabur Karuru
Petugas melayani pengisian BBM di SPBU (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pertamina Patra Niaga menyebutkan hingga Agustus 2023, bahan bakar biodiesel 35 persen atau B35 telah didistribusikan ke seluruh Indonesia melalui 119 Terminal BBM yang dikelola oleh Pertamina. Di wilayah Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, biosolar B35 telah disalurkan ke hampir seluruh SPBU Pertamina.

Area Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility (CSR) Regional Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga, Brasto Galih Nugroho menjelaskan, biosolar B35 disalurkan di seluruh SPBU Pertamina di Jateng dan DIY per 1 Juli 2023.

"Untuk SPBU yang menjual biosolar di Jateng dan DIY ada 762 dari total 1.036 SPBU, data akhir Juli 2023," kata Brasto kepada Republika, Jumat (18/8/23).

Biosolar merupakan BBM subsidi, sehingga ada anggaran negara yang digunakan. Tidak hanya B35 yang merupakan bahan bakar nabati, BBM diesel Pertamina Dex dan Dexlite juga lebih ramah lingkungan.

Untuk itu, Brasto mengimbau konsumen yang mampu agar tidak membeli biosolar, dan hanya membeli Dexlite atau Pertamina Dex. "Tentu akan lebih bijak bagi konsumen yang mampu agar tidak membeli biosolar," ujarnya.

Berdasarkan website resmi PT Pertamina (Persero), per 1 Agustus 2023, harga biosolar yakni sebesar Rp 6.800 per liter. Sedangkan Pertamina Dex sebesar Rp 14.750 per liter dan Dexlite Rp 14.550 per liter.

Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan dalam keterangan resminya menjelaskan, keberadaan bahan bakar baruan nabati ini diharapkan ikut menurunkan laju emisi dari kendaraan bermotor.

Selain penyaluran ke SPBU, B35 juga disalurkan bagi konsumen atau mitra industri strategis Pertamina sebagai upaya memaksimalkan program bahan bakar nabati yang dijalankan di Pertamina Patra Niaga.

Ditegaskan, transisi energi ke arah BBM yang lebih ramah lingkungan dan biofuel akan terus Pertamina Patra Niaga jalankan. Ini menjadi dukungan serta kontribusi kami dalam mengurangi emisi dari sektor transportasi lewat penggunaan bahan bakar yang lebih baik.

"Ini adalah langkah kami mendukung target nasional bauran energi baru terbarukan sebesar 31 persen di 2050, serta cita-cita Net Zero Emission Indonesia 2060,” kata Riva.

Selama kurun waktu tujuh tahun terakhir, tingkat pencampuran biodiesel terus ditingkatkan, sejak Februari 2023 baurannya ditetapkan sebesar 35 persen atau B35.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement