Jumat 18 Aug 2023 20:16 WIB

Youtuber-Ojol Ribut karena Konten 'Stop Lawan Arah', Warganet Ikut Berkomentar

Perseteruan Youtuber Laurend Hutagalung dan ojol menjadi perbincangan di dunia maya.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Qommarria Rostanti
Salah satu konten Stop Lawan Arah yang diunggah Laurend Hutagalung TV.
Foto: Dok Youtube/Laurend Hutagalung TV
Salah satu konten Stop Lawan Arah yang diunggah Laurend Hutagalung TV.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kejadian viral pada Selasa (15/8/2023) di dekat Stasiun Tebet, Jakarta Selatan, mengundang beragam komentar di dunia maya. Kasus ini terjadi setelah seorang youtuber bernama Laurend Hutagalung membuat konten “Stop Lawan Arah” dan menegur para pelanggar dengan cara yang dianggap kasar.

Hal tersebut mengundang beragam pandangan dari masyarakat. Meskipun sebagian besar dari mereka membela sang youtuber, tapi banyak juga yang mengaku pernah melakukan pelanggaran lalu lintas, hingga menyinggung pejabat yang memberi contoh.

Baca Juga

Yang kemudian jadi sorotan juga adalah komunitas ojek online (ojol) yang kini sudah dianggap seperti ormas. “Ojol sekarang udah kayak ormas,” tulis akun @ipuy*** memberikan komentar pada unggahan video @dramaojol.id.

“Dulu gue ngojol buat bantu-bantu bayar kuliah. Sekarang liat orang ngojol kesannya orang gagal di kehidupan, akhirnya ngojol karena belakangan mereka mirip ormas yang main icikiwirrr,” tulis akun @alief***.

“Apalagi dengan adanya komunitas, mereka merasa tidak takut karena kalau ada kawannya bermasalah, mau benar atau salah tetap berani, kan bisa panggil teman kalau ada apa-apa bisa geruduk,” kata akun @khoirul***.

“Solidaritas tanpa akal,” tulis akun @izkasetia***. 

“Menurut saya, pasukan ijo ini belum pernah terlihat mengeroyok rekannya sendiri yang berbuat curang dan berbuat kejahatan terhadap customernya. Tapi kalau sekali temannya disenggol langsung rame,” tulis akun @ciwier***. 

Salah seorang warga Depok, Febri (30), yang melewati lokasi kejadian saat hendak menuju Stasiun Tebet, sempat melihat keramaian yang terjadi di depan restoran Wong Solo. Ia sempat menanyakan kepada warga setempat, dan dikatakan ada seorang youtuber hampir dikeroyok massa.

Youtuber ini bikin konten berhentiin pelanggar lawan arus, terus ada ibu-ibu yang didorong, sama anak kecil juga dibentak. Jadi warga udah merhatiin cara negur mereka keras dan enggak beradab, lalu jadi kesal,” ucap Febri. 

Meskipun demikian, Febri sendiri tidak membenarkan para pelanggar lawan arus. Apalagi setiap hari dia lalu lalang di jalan tersebut dan memang sudah menjadi pemandangan wajar ketika angkot saja pun lawan arah.

Namun, jika benar youtuber tersebut melakukan tindakan sekasar itu, Febri juga tidak membenarkan. “Mungkin karena bukan polisi dan hanya untuk cuan, jadi warga kesal, kan nggak semua orang mau dimasukin video. Kalau ditegur tanpa video, mungkin masih bisa terima, mungkin ya,” kata dia.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement