Jumat 18 Aug 2023 22:48 WIB

Kado HUT RI 78, Pertamina Group Mampu Kurangi Emisi Karbon Melebihi Target

Pertamina Hulu Energi berhasil kurangi emisi 110 persen dari target Juli 2023

Rep: Novita Intan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Subholding Upstream Pertamina terus membuktikan kinerja ekselen hingga semester I tahun 2023. Hingga  Juni 2023, PHE mencatatkan produksi minyak sebesar 570 ribu barel per hari (MBOPD) & produksi gas 2757 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD), sehingga produksi migas sebesar 1046  ribu barel setara minyak per hari (MBOEPD) atau peningkatan delapan persen dari tahun lalu.
Foto: dok PHE
PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Subholding Upstream Pertamina terus membuktikan kinerja ekselen hingga semester I tahun 2023. Hingga Juni 2023, PHE mencatatkan produksi minyak sebesar 570 ribu barel per hari (MBOPD) & produksi gas 2757 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD), sehingga produksi migas sebesar 1046 ribu barel setara minyak per hari (MBOEPD) atau peningkatan delapan persen dari tahun lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Subholding Upstream Pertamina, PT Pertamina Hulu Energi mengurangi emisi sebanyak 480 kiloton C02eq atau 110 persen dari target pada Juli 2023. Adapun pengurangan emisi dilakukan oleh regional maupun anak perusahaan terafiliasi.

Direktur Pengembangan dan Produksi Pertamina Hulu Energi  Awang Lazuardi mengatakan pihaknya menjalankan sejumlah strategi dalam mendukung dekarbonisasi.

"HE telah menjalankan enam pilar dekarbonisasi yaitu energy demand & efficiency, gas recovery & asset integrity, low carbon power, low carbon heat, CCUS/CCS dan offsetting melalui natural based solution," ujarnya dalam keterangan tulis, Jumat (18/8/2023).

“Pencapaian PHE merupakan salah satu bukti komitmen Pertamina Hulu dalam melaksanakan dekarbonisasi bersamaan dengan pelaksanaan program kerja untuk mendukung ketahanan energi nasional" tambahnya.

Dikatakan, Subholding Upstream Pertamina konsisten dan berkomitmen dalam mendukung program pemerintah untuk mencapai target penurunan emisi sebesar 29 persen pada 2030 dan net zero emission pada 2060. Selain peresmian uji coba injeksi CO2 yang telah dilakukan pada Oktober 2022 di Pertamina EP Jatibarang Field, beberapa program kerja dalam mendukung dekarbonisasi juga dilaksanakan di lingkungan Subholding Upstream Pertamina.

"Regional Sumatera memiliki proyek optimalisasi pemanfaatan gas suar untuk bahan bakar turbin pada dua fasilitas operasi dan pembangunan pembangkit listrik tenaga surya WK Rokan fase 1 bekerja sama dengan Pertamina Power Indonesia," ucapnya.

Selain itu, Pertamina Hulu Energi juga melakukan optimalisasi pengoperasian gas fuel yang dilakukan secara bertahap setiap tahun dan low carbon fuel switching melalui penggunaan biosolar B30 sebagai bahan bakar untuk marine fleet di Mahakam. Adapun program eksisting dekarbonisasi ini merupakan fase pertama sembari meletakan fundamental fase 2 dan 3 terkait implementasi ccs ccus dan carbon trading yang termasuk si pilar strategy ESG PHE.

Pertamina Hulu Energi  selaku Subholding Upstream Pertamina juga telah terdaftar dalam United Nations Global Compact (UNGC) sebagai partisipan/member sejak Juni 2022. Pertamina Hulu Energi berupaya mengembangkan pengelolaan operasi di dalam dan luar negeri secara profesional untuk mewujudkan pencapaian menjadi perusahaan minyak dan gas bumi kelas dunia yang environmental friendly, socially responsible, dan good governance.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement