Ahad 20 Aug 2023 04:04 WIB

WHO Lacak Varian Baru Covid BA.X, Berbahayakah?

Kasus penularan Covid kembali meningkat akhir-akhir ini.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Natalia Endah Hapsari
WHO sedang melacak varian virus Covid baru yang sudah dilaporkan di sejumlah negara seperti Israel, Denmark, dan AS.
Foto: AP/Anja Niedringhaus
WHO sedang melacak varian virus Covid baru yang sudah dilaporkan di sejumlah negara seperti Israel, Denmark, dan AS.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Epidemiolog dan pemimpin tanggapan Covid di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Maria van Kerkhove mengumumkan Covid BA.X bermutasi dalam jumlah besar. Meskipun hingga saat ini informasi terbatas tentang varian virus itu, strain sudah dilaporkan di sejumlah negara, seperti Israel, Denmark, dan Amerika Serikat (AS).

Sebuah lembaga penelitian di Denmark, Statens Serum Institut melaporkan jenis Covid tersebut. "Sebuah subvarian Omicron BA.2 baru telah diamati. Varian itu terlihat pada satu kasus di Israel dan dua kasus di Denmark. Tidak ada indikasi bahwa varian baru itu menyebabkan penyakit parah," katanya seperti dilansir Express, Sabtu (19/8/2023).

Baca Juga

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menyarankan untuk tetap melindungi diri dengan cara yang sama seperti pada varian sebelumnya terhadap BA.2.86. Di Inggris, laporan pemerintah terbaru menunjukkan jumlah orang yang dites positif Covid terus meningkat.

Selama tujuh hari terakhir, sudah ada 930 orang yang dinyatakan positif Covid. Jumlah kasus positif ini meningkat 17,4 persen dibandingkan pekan sebelumnya. Peningkatan itu juga berarti peningkatan dalam jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit.