REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi IV DPR Daniel Johan menilai, Komisi IV sejak awal memang mengkritik program food estate atau lumbung pangan di beberapa daerah yang dijalankan pemerintah pusat. Apalagi, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto ditunjuk menjadi penanggung jawab proyek yang tak didahului dengan kajian yang layak tersebut.
"Food estate itu dari awal memang perencanaannya sudah prematur, ya kan? Tanpa kajian yang layak, lalu dikerjakan dengan hanya dengan semangat, tetapi tidak melihat kondisi, tidak melihat kemampuan, menganggarkan, tapi semuanya sia-sia," ujar ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu di Gedung Nusantara IV, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (16/8/2023).
Menurut dia, Komisi IV DPR juga sudah melakukan evaluasi berkali-kali terhadap food estate. Apalagi, kebijakan lumbung pangan itu dikerjakan oleh lintas kementerian karena menjadi Program Strategis Nasional, hingga menjadi tidak fokus.
Pihaknya juga sejak awal meminta agar program food estate tersebut dihentikan terlebih dahulu, sebelum adanya kajian yang layak. Apalagi Komisi IV DPR sudah melakukan peninjauan secara langsung dan melihat adanya indikasi kegagalan. "Kita sudah dari awal kok dan kita melihat indikasinya kuat untuk gagal. Lalu setelah ke lapangan kan terbukti," ujar Daniel.
Kendati demikian, ia mempertanyakan kritik yang disampaikan Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto. Pasalnya, kritik tersebut sudah terlambat dan sudah pernah disampaikan oleh Komisi IV DPR sebelum direalisasikannya program food estate.
Daniel juga menolak jika kritik terhadap program food estate hanya dilakukan untuk menyerang Prabowo jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Pidato Ketua DPR Puan Maharani dalam pembukaan Masa Sidang I Tahun Sidang 2023-2024 pun dikutipnya, agar jelang kontestasi nasional tak saling menyerang lawan politiknya.
"Jangan segala sesuatu karena ditahan politik, intinya itu. Tadi catatan di pidato Mbak Puan sangat baik, kita ikuti semuanya, jadi jangan saling serang menyerang, jangan mendadak, toh kita mendadak jago, ahli mencari-cari kesalahan," ujar Daniel.
Klarifikasi Gerindra...