Sabtu 19 Aug 2023 13:18 WIB

Anak Terlalu Sering di Depan Layar Gadget? Waspadai Daya Nalarnya Jadi Buruk di Sekolah

Anak sering di depan gadget berisiko punya daya nalar buruk di sekolah.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Anak kecanduan gadget (ilustrasi). Anak yang terllau sering berada di depan gadget berisiko memili daya nalar yang buruk di sekolah.
Foto: Republika
Anak kecanduan gadget (ilustrasi). Anak yang terllau sering berada di depan gadget berisiko memili daya nalar yang buruk di sekolah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Anak kecil yang terlalu banyak menghabiskan waktu di depan layar gadget cenderung memiliki kemampuan penalaran yang buruk. Penalaran adalah kemampuan berpikir yang sangat penting untuk belajar, kinerja akademik, dan pemecahan masalah sehari-hari.

Studi dari University of Eastern Finland mengemukakan, anak yang menghabiskan terlalu banyak waktunya di depan komputer dikaitkan dengan kemampuan penalaran yang lebih buruk di sekolahnya. Sebaliknya, anak yang dikenalkan pola diet yang sehat, serta menghabiskan lebih banyak waktu untuk aktivitas fisik dan membaca memiliki kemampuan penalaran yang lebih baik.

Baca Juga

Diterbitkan dalam Scandinavian Journal of Medicine & Science in Sports, penelitian ini meneliti efek dari diet dan intervensi aktivitas fisik terhadap kognisi 397 anak sekolah dasar Finlandia. Hubungan antara faktor pola makan, aktivitas fisik, dan perilaku menetap dengan kognisi selama dua tahun juga dipelajari.

“Studi kami melihat bahwa waktu menatap layar yang terlalu banyak bisa berdampak buruk pada penalaran anak. Kondisi ini bisa semakin buruk, jika anak tidak menerapkan diet sehat dan seimbang,” kata peneliti doktoral dari University of Eastern Finland, Sehrish Naveed, seperti dilansir Siasat Daily, Jumat (18/8/2023).

Ia menjelaskan, anak-anak dengan kebiasaan makan yang lebih sehat menunjukkan perkembangan kognitif yang lebih baik dibandingkan anak-anak lainnya. Secara khusus, kualitas makanan yang lebih baik, konsumsi daging merah yang lebih rendah, dan asupan produk susu rendah lemak yang lebih tinggi, dikaitkan dengan kemampuan penalaran yang lebih baik.

"Berdasarkan penelitian kami, berinvestasi pada pola makan yang sehat dan mendorong anak-anak untuk membaca hal yang bermanfaat bagi perkembangan kemampuan penalaran anak-anak," kata Eero Haapala dari universitas yang sama.

Selain itu, terlibat dalam olahraga yang terorganisasi tampaknya mendukung kemampuan penalaran. Analisis yang dilakukan peneliti untuk studi ini juga mempertimbangkan pendidikan dan pendapatan orang tua, serta persentase lemak tubuh dan tingkat kedewasaan anak-anak.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement