REPUBLIKA.CO.ID, NAIROBI -- Ethiopian Airlines akan mulai memproduksi suku cadang pesawat dalam usaha bersama dengan Boeing. Departemen Investasi pemerintah menyebutkan pada Jumat (18/8/2023), investasi awal untuk proyek tersebut adalah senilai 15 juta dolar AS.
Maskapai milik negara, yang merupakan yang terbesar di Afrika, juga telah menandatangani kesepakatan bersama perusahaan setempat untuk pengembangan ini. "Investasi ini akan membuat bagian kedirgantaraan, termasuk aircraft thermo-acoustic insulation blankets, harness kawat listrik, dan bagian lain," kata komisi itu.
"Proyek investasi diharapkan untuk menciptakan peluang kerja untuk lebih dari 300 orang Ethiopia," katanya.
Komisi tidak mengatakan kapan produksi akan dimulai. Tidak ada komentar langsung dari Boeing.
Operator Afrika lainnya seperti Kenya Airways telah mengatakan bahwa kekurangan suku cadang telah menyebabkan gangguan penerbangan. Krisis ini disebabkan oleh perang Ukraina yang memotong pasokan titanium Rusia yang merupakan komponen penting dari penerbangan global.
Tidak jelas apakah Ethiopian Airlines juga menderita dari kurangnya bagian yang sama.
Maskapai ini, yang memiliki armada 140 pesawat, mengatakan pada bulan Juni bahwa pendapatannya naik per lima menjadi 6,1 miliar dolar AS pada tahun keuangan terbarunya.