REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembalap tim Prima Pramac Racing Team Johann Zarco mengungkapkan masih belum menentukan tim balapnya untuk menghadapi MotoGP musim 2024. Keputusan Zarco disebut akan menjadi kunci bagi masa depan sejumlah pembalap lain.
"Honda sepertinya lebih menginginkan saya daripada Ducati. Tapi juga, Ducati tampil baik dengan motor yang hebat, jadi saya juga bisa membuat pilihan ini untuk terus berjuang di puncak performa saya," kata Zarco, dikutip dari laman resmi MotoGP, Sabtu (19/8/2023).
Di timnya saat ini, Zarco telah menikmati musim yang cukup sukses dengan meraih setidaknya 13 podium sejak bergabung pada tahun 2020. Pembalap asal Prancis itu mengaku memiliki hubungan yang baik dengan tim satelit Ducati hingga saat ini.
Namun, desas-desus tentang Zarco yang dilirik oleh tim satelit Honda (LCR Honda) mulai muncul pada MotoGP Inggris, dua pekan lalu. Ia dikabarkan akan menjadi pembalap utama di tim tersebut menyusul hengkangnya Alex Rins dari LCR Honda ke tim pabrikan Yamaha.
"Kami tahu bahwa tidak akan banyak diskusi yang akan terjadi di antara (MotoGP) Inggris dan Austria. Jadi, kita lihat saja apa yang terjadi akhir pekan ini (apakah akan ada informasi baru)," kata Zarco.
Zarco juga mengaku tidak khawatir dengan rumor tersebut. "Saya tidak khawatir. Bagaimana pun, saya akan punya pilihan, dan saya kira itu merupakan hal yang bagus," ujarnya menambahkan.
Saat ini Ducati memiliki empat motor pabrikan untuk dibagikan pada 2024, dua di antaranya tentu saja akan bersama tim pabrikan, sementara Prima Pramac Racing secara kontrak juga wajib memiliki dua motor pabrikan.
Dengan pembalap Mooney VR46 Marco Bezzecchi yang tengah mengejar potensi tersebut, hengkangnya Zarco bisa membuka pintu bagi pembalap Italia itu untuk pindah ke Prima Pramac. Selain itu, ada pula Franco Morbidelli yang akan hengkang dari Monster Energy Yamaha dan dirumorkan untuk masuk ke salah satu tim Ducati.