REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Kepolisian Malaysia menyatakan autopsi terhadap 10 jenazah korban pesawat N28JV yang jatuh di sekitar Elmina, Shah Alam, Selangor, Malaysia, pada Kamis (17/8/2023) petang selesai dilaksanakan.
Kepala Kepolisian Selangor Hussein Omar Khan dalam konferensi pers mengatakan autopsi telah selesai pada Jumat (18/8/2023) malam dan kini menunggu hasil uji asam deoksiribonukleat (DNA) yang cocok. Sebanyak lebih dari 300 sampel bagian tubuh korban telah dikirim ke Departemen Kimia Malaysia untuk keperluan pencocokan DNA.
"Sebanyak 30 persen telah berhasil diselesaikan," ujarnya, Sabtu (19/8/2023).
Malaysia menggunakan tiga metode yakni identifikasi primer, tes DNA dan juga gigi untuk mengenali korban secara pasti. Menurut Hussein, Departemen Kimia berupaya menyelesaikan semua pencocokan DNA dan diharapkan selesai pada Senin (21/8/2023).
Hari ini, tambah dia, jenazah Muhamad Hafiz Muhamad Saleh yang merupakan pengendara p-hailing diserahkan kepada ahli waris setelah mendapatkan kecocokan DNA positif. Jenazah dibawa ke Masjid Jamek Ar Rahimiah, Klang, untuk dishalatkan lalu dibawa ke Sungai Petani, Kedah untuk dimakamkan.
Pesawat yang jatuh bermerk Beechcraft Model 390 (Premier 1) nomor registrasi N28JV. Kepolisian Kerajaan Malaysia menyatakan pesawat milik perusahaan Jetvalet Sdn Bhd jatuh sekitar pukul 14.51 waktu setempat. Kecelakaan ini menyebabkan enam penumpang, dua awak pesawat, seorang pengguna motor dan seorang pengendara mobil yang melintas meninggal dunia.
Sementara itu, Otoritas Penerbangan Sipil Malaysia (CAAM) mengatakan pesawat yang berangkat dari Bandar Udara Internasional Langkawi pada Kamis (17/8/2023), pukul 14.08 menuju Bandar Udara Sultan Abdul Aziz Shah itu melakukan kontak pertama dengan Menara Pengawas Lalu Lintas Udara Subang pada pukul 14.47.
Izin pendaratan diberikan pada 14.48 waktu setempat. Pada pukul 14.51, Menara Pengawas Lalu Lintas Udara Subang mengamati asap yang berasal dari lokasi kecelakaan, tetapi tidak ada panggilan mayday yang dilakukan oleh pesawat.