REPUBLIKA.CO.ID, KIEV – Pelatihan pilot Ukraina untuk menerbangkan pesawat tempur F-16 telah dimulai. Pelatihan ini akan memakan waktu selama enam bulan atau bahkan lebih lama. Sebelumnya, AS mengizinkan Denmark dan Belanda mengirimkan F-16 ke Ukraina.
Menteri Pertahanan Ukraina Oleksiy Reznikov pada Sabtu (19/8/2023) menyatakan, F-16 akan dikirimkan ke Ukraina ketika para pilotnya sudah selesai menjalani pelatihan. Ia menambahkan, pelatihan enam bulan merupakan waktu minimum.
Ia tak tahu berapa lama melatih mekanik dan insinyur F-16. ‘’Maka, untuk membuat harapan masuk akal, ditetapkan waktu enam bulan, tapi jangan kecewa jika lebih lama,’’ katanya kepada anchor Kanal 24, Andriana Kucher, yang mengunggahnya di akun YouTube-nya.
Menurut Reznikov, ia tak akan memberikan keterangan perinci kapan dan di mana pelatihan para pilot itu dilakukan. Pelatihan termasuk terkait bahasa teknis karena kalau hanya bahasa Inggris dasar yang biasa tak memadai.
Sebelumnya, AS setuju pengiriman pesawat tempur F-16 ke Ukraina dilakukan dari Denmarka dan Belanda. Pengiriman ini bertujuan agar Ukraina mampu bertahan melawan Rusia, tak lama setelah pelatihan pilot F-16 selesai. Selama ini Ukraina ini memang meminta F-16.
Menlu AS Antony Blinken mengirimkan surat ke menlu Denmark dan Belanda, meyakinkan mereka bahwa permintaannya akan disetujui.
‘’Saya menulis surat untuk menyampaikan bahwa AS mendukung penuh keduanya untuk mengirim F-16 ke Ukraina dan melatih para pilot Ukraina oleh instruktur memenuhi syarat,’’ kata Blinken dalam surat kepada mitranya dari Denmark dan Belanda.
Menurut Blinken, kondisi Ukraina masih mengkhawatirkan apakah bisa mempertahankan diri dan kedaulatan melawan agresi Rusia. Ia menambahkan, persetujuan dari AS akan membuat Ukraina diuntungkan karena memiliki kemampuan baru, menerbangkan F-16.
Denmark dan Belanda memang meminta jaminan....