Ahad 20 Aug 2023 08:05 WIB

Bahlil Yakin Investasi Ekosistem Kendaraan Listrik Terus Menanjak

Pertumbuhan ASEAN untuk investasi Electric Vehicle capai 570 persen pada 2022.

Red: Lida Puspaningtyas
Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinator Penanaman Modal Bahlil Lahadalia menjawab pertanyaan wartawan di Hotel Shangri-La, Jakarta, Rabu (24/5/2023).
Foto: Republika/Iit Septyaningsih
Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinator Penanaman Modal Bahlil Lahadalia menjawab pertanyaan wartawan di Hotel Shangri-La, Jakarta, Rabu (24/5/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia meyakini investasi untuk ekosistem kendaraan listrik bagi Indonesia dan ASEAN pada 2023 akan terus menanjak dan melampaui pertumbuhan tahun sebelumnya.

“Tumbuh lagi (2023). Pertumbuhannya semakin hari semakin naik. Di kawasan ASEAN pertumbuhannya 570 persen pada 2022 untuk investasi EV (Electric Vehicle),” kata Bahlil setelah ASEAN Investment Area (AIA) dalam rangkaian Pertemuan Menteri Ekonomi ASEAN (AEM) ke-55 di Semarang, Sabtu (19/8/2023).

Baca Juga

Bahlil mengatakan keyakinan tersebut didukung oleh meningkatnya permintaan dunia terhadap kendaraan listrik. Sejalan dengan itu, mayoritas sumber daya pendukung ekosistem kendaraan listrik dimiliki Indonesia dan negara-negara ASEAN. Selain itu, investasi asing langsung (Foreign Direct Investment/FDI) terbesar nomor dua berada di Asia Tenggara.

“Saya yakin, optimistis dong, masa pengusaha pesimistis,” kata Bahlil.

Menurut Bahlil, pertumbuhan investasi ekosistem kendaraan listrik di ASEAN meningkat 570 persen (year-on-year/yoy) di 2022, sedangkan untuk investasi hijau di bidang energi baru terbarukan di 2022 tumbuh lebih dari 200 persen secara tahunan (yoy).

Bahlil menjelaskan, sejumlah negara ASEAN sedang gencar untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik. Di Indonesia, pemerintah tengah mendorong pembangunan pabrik baterai dan motor listrik.

Sedangkan di Vietnam, menurut Bahlil, ekosistem kendaraan listrik sedang berkembang, sementara Filipina sudah membuat undang-undang untuk ekosistem kendaraan listrik.

“Thailand juga berkembang, Malaysia juga berkembang, hampir semua negara di Asean sedang mengembangkan ekosistem kendaraan listrik,” kata dia.

Dalam pertemuan Dewan AIA yang merupakan bagian AEM ke-55, Sabtu, menteri ekonomi ASEAN sepakat melakukan formulasi guna membangun ekosistem energi baru terbarukan dan menurunkan emisi, salah satunya dengan mengedepankan ekosistem kendaraan listrik.

“Ini menjadi satu bagian terpenting karena Indonesia, Malaysia, Vietnam, Thailand, hampir semua negara itu sedang mengembangkan ekosistem EV dan ini adalah bagian terpenting yang kita putuskan,” kata Bahlil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement